Dinas Kesehatan Kota Pontianak, mencatat angka kematian ibu  melahirkan dan angka kematian bayi  di daerah setempat meningkat sebagai dampak pandemi COVID-19.

"Hingga saat ini tercatat sudah tujuh ibu melahirkan yang meninggal, tahun lalu tercatat lima," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu di Pontianak, Senin.

Selain angka kematian ibu melahirkan yang meningkat, menurut Sidiq angka kematian bayi juga mengalami peningkatan dampak pandemi COVID-19.

"Peningkatan kematian ibu dan bayi ini dampak pandemi, sehingga aktivitas pelayanan kesehatan juga sangat berdampak sekali dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat, termasuk pada ibu dan bayi," ungkapnya.

Sehingga, menurut dia, ada beberapa keterlambatan-keterlambatan yang dialami dalam penanganan pelayanan kesehatan, baik kepada ibu yang melahirkan dan bayi.

"Seharusnya dalam setahun di Kota Pontianak paling tinggi lima atau enam kasus kematian ibu melahirkan, tetapi saat ini baru enam bulan sudah tujuh yang meninggal," ujarnya.

Sidiq menambahkan, adanya pandemi COVID-19, sebenarnya tidak hanya berdampak pada pelayanan kesehatan ibu dan bayi saja, melainkan semuanya berdampak.

"Kami akan evaluasi semua pelayanan kesehatan pada masyarakat di masa pandemi COVID-19, yang jelas dalam tiga bulan terakhir semua aktivitas pelayanan kesehatan sangat berdampak sekali," katanya.

Semuanya, menurut dia, mengalami gangguan, walapun petugas kesehatan tidak melakukan kerja di rumah, tetapi dampak dari pandemi, masyarakat juga enggan berkunjung ke fasilitas kesehatan.

"Ditambah fokus kita juga pada penanganan pandemi COVID-19, sehingga yang perlu dijaga sekarang jangan sampai terjadi kasus-kasus KLB (kejadian luar biasa), seperti pada kasus DBD (demam berdarah dengue)," katanya.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020