Pontianak (ANTARA) - Ketua TP PKK Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar) Rosalina Muda mengapresiasi kinerja kader posyandu selama ini dalam menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), gizi buruk, dan stunting.
"Penurunan angka stunting di Kubu Raya dalam tiga tahun terakhir sangat membanggakan. Sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan, tentunya kader posyandu ini sangat penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terhadap prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk menekan AKI, AKB, gizi buruk dan stunting," kata dia di Sungai Raya, Rabu.
Ia menuturkan dalam pertemuan kader kesehatan hari ini jumlah kader posyandu yang hadir hanya seperempat dan hanya 496 ketua kader posyandu dari total 2.000 lebih jumlah kader posyandu di Kubu Raya.
"Kegiatan ini merupakan suatu agenda yang bisa dijadikan ajang silaturahmi antarkader kesehatan dan juga ada materi yang akan disampaikan untuk menambah pengetahuan bagi ketua kader posyandu," ujarnya.
Ia mengharapkan kader posyandu bisa fokus dalam melayani ibu hamil, ibu nifas, bayi, balita dan anak.
Selain itu Rosalina mengajak kader posyandu merangkul masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan.
"Jadi hal-hal yang berkaitan dengan AKI, AKB, gizi buruk, stunting KB dan imunisasi bisa terdeteksi secara dini," ucapnya.
Rosalina menjelaskan dulu kader posyandu itu merupakan kader PKK, namun setelah adanya regulasi baru yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Nomor 18 Tahun 2018, mereka bagian dari lembaga kemasyarakatan desa.
"Dengan regulasi baru ini, tentunya kader posyandu bisa lebih fokus, karena di situ kader posyandu bekerja tidak hanya mengumpulkan masyarakat, tetapi dari laporan, catatan mendeteksi masyarakat, mereka harus bisa. Makanya kader posyandu ini dituntut fokus layani masyarakat," katanya.