Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kayong Utara, Jam Jami menjelaskan mengenai kondisi SDN 05 Tanjung Ru, Kecamatan Kepulauan Karimata. Ia mengakui cukup memprihatinkan karena minimnya ruangan kelas, namun ia meyakini pada Dana Alokasi Khusus (DAK) 2021 akan dilakukan penambahan ruang kelas.

“Itu kalau kita usulkan tahun 2021, sekitar bulan Juli.  Kondisinya sekolah di sana (SDN 05 Tanjung Ru)  memang seperti itu,” terangnya, saat ditemui di ruang kerjanya.

Baca juga: Kondisi SDN 05 Tanjung Ru memprihatinkan

Terkait hal ini, dirinya pun tidak lupa menyampaikan apresiasi kepada para dewan guru, yang bertugas di daerah kepulauan. Ia pun berharap, apa yang menjadi keinginan selama ini untuk SDN 05 Tanjung Ru, akan ditindaklanjuti pada tahun 2021.

“Tentu kami apresiasi, kepada guru-guru yang bertugas di kepulauan, terhadap bapak ibu yang bertugas di daerah terpencil, mari kita bersama-sama membangun, dan memberikan pelayanan pendidikan kepada anak-anak. Untuk kekurangan sarpras (sarana dan prasarana) tentu menjadi fikiran kami juga. Mudah-mudahan, tahun 2021 apa yang menjadi harapan bapak ibu, kami penuhi,” tambahnya.

Dikatakan dia, dalam kalender pembelajaran masuk sekolah ditetapkan pada tanggal 13 Juli mendatang. Sebab, hal ini juga melihat kesiapan dari Kayong Utara terkait penerapan normal  baru yang saat ini gencar dilakukan di setiap daerah.

Baca juga: SDN 03 Desa Nanga Dua hanya miliki empat ruang kelas

“Untuk tahun ajaran baru, sesuai dengan kalender pendidikan masuk tanggal 13 Juli 2020 .  Cuma untuk proses pembelajaran tatap mukanya kita masih menunggu kesiapan daerah kita. Kalau kita masuk dalam zona kuning, artinya kita belum boleh dilakukan pembelajaran tatap muka. Kita juga merancang belajar dari rumah. Termasuk SD, SMP, dan SMA sederajat, semua sama, mengacu pada provinsi,”tambahnya lagi.

Walaupun demikian menurutnya, untuk daerah kepulauan masih banyak kekurangan terkait penerapan PSBB  di sekolah terutama jaringan internet yang belum tersedia dengan baik

“Untuk kegiatan belajar tidak tatap muka, memang bagi daerah kepulauan terkendala dengan jaringan internet. Tetapi hal ini dapat ditangani dengan cara guru yang mengantarkan tugas ke rumah siswanya, kemudian dijemput. Untuk menghindari kerumunan. Artinya, peran guru lebih aktif. Sebab untuk guru, kepala sekolah dan staf sudah masuk. Namun anak-anak belum,”lanjut dia.

Dirinya mengaku, sampai saat ini belum ada bantuan dari pemerintah pusat dan masih bertumpu kepada pemerintah daerah Kayong Utara yang masih banyak keterbatasan seperti anggaran.

“Ada tujuh Sekolah Dasar (SD), dan empat SMP di daerah kecamatan Kepulauan Karimata. Untuk tunjangan dari pusat, bagi guru terpencil saat ini tidak ada. Namun dari daerah ada menganggarkan dengan dana APBD,” tutupnya.

Baca juga: Ruang Kelas SD Mungguk Gelombang Seperti Kandang Kambing

Pewarta: Rizal

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020