Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan Pemerintah Kabupaten Sintang komitmen memberikan kesempatan kepada generasi muda mengembangkan diri untuk mempersiapkan diri menyongsong Indonesia emas 2045 mendatang.
" Berbagai taman dan ruang publik telah dibangun, kegiatan olahraga telah dilombakan, bahkan saat lomba video inovasi normal baru Sintang ikut di enam sektor, semuanya yang mengerjakan adalah anak muda kreatif di Sintang," kata Jarot Winarno, di Sintang Kalimantan Barat, Minggu.
Disampaikan Jarot, generasi muda sudah menunjukkan kemampuannya, dimana Sintang juara satu di sektor pariwisata, juara satu sektor transportasi umum dan juara tiga di sektor perhotelan, hal tersebut salah satu contoh pengembangan diri anak muda.
Menurut dia, untuk menyongsong Indonesia emas 2045 memang tidaklah muda, kaum muda harus percaya diri dengan keyakinan mengantungkan cita - cita setinggi mungkin.
Hanya saja, kata Jarot, dengan perkembangan teknologi saat banyak tantangan yang di hadapi salah satunya distrupsi teknologi yang mengubah tata kehidupan generasi saat ini.
" Masih usia dini sudah pegang gadget atau hp, main games itu sudah merubah pola hidup generasi muda. Jadi kasih sayang anak - anak itu, 80 persen pada gadget atau HP sedangkan 20 persen saja sama orang tua, saudara dan keluarga," ucap Jarot.
Selain itu, Jarot juga mengatakan tantangan lain dalam menghadapi Indonesia emas yaitu bonus demografi. Dimana manusia produktif usia 15 - 64 tahun, lebih banyak dari manusia yang tidak produktif usia di atas 64 tahun atau di bawah 15 tahun.
" Anak - anak yang saat ini berusia remaja, akan menjadi manusia produktif. Kalian akan jadi bonus buat negara jika produktif. Tapi jika tidak bekerja dan tidak berkarya pada saatnya nanti, itu bukan menjadi bonus tapi menjadi beban negara," kata Jarot.
Tidak hanya itu, menurut Jarot, lima tahun sebelum 2045, negara ini akan defisit energi fosil, seperti minyak susah, premium susah, batu bara susah.
" Baru kalian sadar 20 tahun telah sia - siakan hutan dan isinya, tantangan itu harus dilewati," tegas Jarot mengingatkan.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, Tenny Calvenny Soriton saat berada di Sintang mengatakan, para remaja merupakan harapan bangsa di masa depan.
Karena, jika negara memiliki remaja yang kecerdasan spiritual, intelektual dan emosionalnya kuat, maka bangsa tersebut akan menjadi bangsa yang kuat. Namun jika remaja melakukan hal yang negatif seperti free sex, penyalahgunaan napza dan hamil diluar nikah.
" Remaja dalam kondisi seperti ini tentu saja membutuhkan penanganan serta informasi seluas - luasnya mengenai pentingnya menata masa depan dengan baik, meninggalkan perilaku yang tidak bermanfaat dan merusak masa depan mereka sendiri," kata Tenny.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
" Berbagai taman dan ruang publik telah dibangun, kegiatan olahraga telah dilombakan, bahkan saat lomba video inovasi normal baru Sintang ikut di enam sektor, semuanya yang mengerjakan adalah anak muda kreatif di Sintang," kata Jarot Winarno, di Sintang Kalimantan Barat, Minggu.
Disampaikan Jarot, generasi muda sudah menunjukkan kemampuannya, dimana Sintang juara satu di sektor pariwisata, juara satu sektor transportasi umum dan juara tiga di sektor perhotelan, hal tersebut salah satu contoh pengembangan diri anak muda.
Menurut dia, untuk menyongsong Indonesia emas 2045 memang tidaklah muda, kaum muda harus percaya diri dengan keyakinan mengantungkan cita - cita setinggi mungkin.
Hanya saja, kata Jarot, dengan perkembangan teknologi saat banyak tantangan yang di hadapi salah satunya distrupsi teknologi yang mengubah tata kehidupan generasi saat ini.
" Masih usia dini sudah pegang gadget atau hp, main games itu sudah merubah pola hidup generasi muda. Jadi kasih sayang anak - anak itu, 80 persen pada gadget atau HP sedangkan 20 persen saja sama orang tua, saudara dan keluarga," ucap Jarot.
Selain itu, Jarot juga mengatakan tantangan lain dalam menghadapi Indonesia emas yaitu bonus demografi. Dimana manusia produktif usia 15 - 64 tahun, lebih banyak dari manusia yang tidak produktif usia di atas 64 tahun atau di bawah 15 tahun.
" Anak - anak yang saat ini berusia remaja, akan menjadi manusia produktif. Kalian akan jadi bonus buat negara jika produktif. Tapi jika tidak bekerja dan tidak berkarya pada saatnya nanti, itu bukan menjadi bonus tapi menjadi beban negara," kata Jarot.
Tidak hanya itu, menurut Jarot, lima tahun sebelum 2045, negara ini akan defisit energi fosil, seperti minyak susah, premium susah, batu bara susah.
" Baru kalian sadar 20 tahun telah sia - siakan hutan dan isinya, tantangan itu harus dilewati," tegas Jarot mengingatkan.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, Tenny Calvenny Soriton saat berada di Sintang mengatakan, para remaja merupakan harapan bangsa di masa depan.
Karena, jika negara memiliki remaja yang kecerdasan spiritual, intelektual dan emosionalnya kuat, maka bangsa tersebut akan menjadi bangsa yang kuat. Namun jika remaja melakukan hal yang negatif seperti free sex, penyalahgunaan napza dan hamil diluar nikah.
" Remaja dalam kondisi seperti ini tentu saja membutuhkan penanganan serta informasi seluas - luasnya mengenai pentingnya menata masa depan dengan baik, meninggalkan perilaku yang tidak bermanfaat dan merusak masa depan mereka sendiri," kata Tenny.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020