Program TMMD Reguler ke-108 Tahun 2020, Kodim 1203/Ktp yang berlangsung di Desa Beringin Raya Kecamatan Tumbang Titi Kabupaten Ketapang, tak terasa sebentar lagi akan berakhir. Namun menjelang berakhirnya TMMD ini, beberapa orang tua angkat telah merasa kehilangan, seperti kehilangan barang berharga.
Banyak kisah yang dialami anggota Satgas TMMD Reguler Ke-108, Kodim 1203/Ktp selama menginap di rumah orang tua angkatnya di Desa Beringin Rayo. Apalagi selama pelaksanaan TMMD mereka tinggal di sejumlah rumah warga yang memang sudah ditunjuk oleh pihak Desa sebagai keluarga asuh bagi Satgas TMMD Reguler Ke-108, Kodim 1203/ktp.
"Selama bertugas di Desa Beringin Rayo, kami prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas TMMD Reguler Ke-108, Kodim 1203/Ktp, selalu berusaha menjaga dan menjunjung tinggi etika dalam bergaul dan norma-norma agama, maupun adat istiadat dan kebiasaan setempat," ungkap Serda Muhammad Noor, Selasa.
Hal ini ujarnya, tentunya menjadi perekat hubungan antara Satgas TMMD dengan warga setempat. Keakraban yang selama ini terjalin penuh dengan rasa kekeluargaan saat bercengkerama dengan para orang tua asuhnya.
“Sulit rasanya untuk meninggalkan orang yang sudah kami anggap sebagai orang tua angkat. Apalagi mereka sudah kami anggap sebagai orang tua sendiri, dan kami harus meninggalkan mereka. Karena seusai kegiatan TMMD ini, banyak tugas yang menunggu yang harus kami selesaikan disana," katanya.
Hal ini disampaikan Serda M Noor, saat berpamitan kepada orang tua angkatnya, ia mewakili rekan-rekan lainnya, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan, sambutan yang harmonis serta kerjasama yang baik.
"Selain itu kami mohon maaf kalau ada kata dan perbuatan kami yang tidak sesuai dengan adat istiadat, semoga hasil dari TMMD akan menjadi kenangan dan saksi bahwa TNI selalu dekat untuk Rakyat,” katanya
Sementara itu, orang tua angkat Serda M Noor, pak Saprol sebelum berpisah sempat memberi pesan.
"Saya yang sudah kalian anggap sebagai orang tua sendiri, merasa kehilangan sesuatu yang berharga, Janganlah kalian melupakan kami dan kalau ada waktu main-main lah kemari dan saya pun kalau ada waktu akan jalan-jalan ke asrama kalian, Saya berharap hubungan silaturahmi kita jangan terputus,” katanya.
Pak Saprol mengatakan, sebagai manusia tidak pernah luput dari salah lupa dan khilaf, baik tutur kata, maupun prilaku selama di rumah ini.
"Untuk itu bapak dan keluarga minta maaf, sebaliknya juga kalau kalian ada salah sama Bapak dan keluarga, Jauh hari sudah kami maafkan,” tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Banyak kisah yang dialami anggota Satgas TMMD Reguler Ke-108, Kodim 1203/Ktp selama menginap di rumah orang tua angkatnya di Desa Beringin Rayo. Apalagi selama pelaksanaan TMMD mereka tinggal di sejumlah rumah warga yang memang sudah ditunjuk oleh pihak Desa sebagai keluarga asuh bagi Satgas TMMD Reguler Ke-108, Kodim 1203/ktp.
"Selama bertugas di Desa Beringin Rayo, kami prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas TMMD Reguler Ke-108, Kodim 1203/Ktp, selalu berusaha menjaga dan menjunjung tinggi etika dalam bergaul dan norma-norma agama, maupun adat istiadat dan kebiasaan setempat," ungkap Serda Muhammad Noor, Selasa.
Hal ini ujarnya, tentunya menjadi perekat hubungan antara Satgas TMMD dengan warga setempat. Keakraban yang selama ini terjalin penuh dengan rasa kekeluargaan saat bercengkerama dengan para orang tua asuhnya.
“Sulit rasanya untuk meninggalkan orang yang sudah kami anggap sebagai orang tua angkat. Apalagi mereka sudah kami anggap sebagai orang tua sendiri, dan kami harus meninggalkan mereka. Karena seusai kegiatan TMMD ini, banyak tugas yang menunggu yang harus kami selesaikan disana," katanya.
Hal ini disampaikan Serda M Noor, saat berpamitan kepada orang tua angkatnya, ia mewakili rekan-rekan lainnya, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan, sambutan yang harmonis serta kerjasama yang baik.
"Selain itu kami mohon maaf kalau ada kata dan perbuatan kami yang tidak sesuai dengan adat istiadat, semoga hasil dari TMMD akan menjadi kenangan dan saksi bahwa TNI selalu dekat untuk Rakyat,” katanya
Sementara itu, orang tua angkat Serda M Noor, pak Saprol sebelum berpisah sempat memberi pesan.
"Saya yang sudah kalian anggap sebagai orang tua sendiri, merasa kehilangan sesuatu yang berharga, Janganlah kalian melupakan kami dan kalau ada waktu main-main lah kemari dan saya pun kalau ada waktu akan jalan-jalan ke asrama kalian, Saya berharap hubungan silaturahmi kita jangan terputus,” katanya.
Pak Saprol mengatakan, sebagai manusia tidak pernah luput dari salah lupa dan khilaf, baik tutur kata, maupun prilaku selama di rumah ini.
"Untuk itu bapak dan keluarga minta maaf, sebaliknya juga kalau kalian ada salah sama Bapak dan keluarga, Jauh hari sudah kami maafkan,” tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020