Penyaluran bantuan benih pangan dari pemerintah baik melalui APBN dan APBD di Kalbar meski di tengah pandemi COVID-19 masih tetap lancar sehingga proses pembangunan pertanian berjalan sebagaimana mestinya.

"Bersyukur realisasi atau penyaluran benih dari awal tahun hingga kini masih berjalan lancar meskipun di tengah wabah COVID-19. Proses pembangunan pertanian tetap jalan namun tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan pandemi COVID-19," ujar Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum, Senin.

Anum menjelaskan untuk kendala sendiri dalam penyaluran secara umum tidak ada halangan yang berarti. Hanya saja baru - baru ini penyaluran benih dihadapkan pada kondisi alam di mana sejumlah daerah terdampak banjir.

"Ada beberapa kabupaten banjir seperti di Ketapang dan beberapa daerah lainnya. Dampak banjir penyaluran benih pangan baik padi dan jagung jadi tertunda. Namun, begitu setelah banjir dan akses menuju petani yang disasar bisa dijangkau, penyalurannya kembali normal. Kita terus memaksimalkan penugasan dan tugas kita dalam membangun pertanian untuk kemajuan daerah ini," kata dia.

Baca juga: Distan Kalbar : Alpukat lilin Singkawang saat ini semakin diminati

Sementara itu, Kabid Tanaman Pangan Distan TPH Kalbar, Dony Saiful Bahri menyebutkan bahwa bantuan benih untuk tanaman pangan yang diberikan pemerintah baik melalui APBN Pusat, APBN Tugas Pembantuan Provinsi maupun APBD Kalbar berupa benih tanaman padi dan jagung.

Untuk bantuan benih padi dari APBN Pusat 2020 yang sudah direalisasikan atau disalurkan ke petani di Kalbar yakni benih untuk inbrida 21.000 hektare dan lahan kering 7.000 hektare. Sedangkan bantuan benih jagung yang sudah realisasi untuk luas 6.000 hektare.

"Untuk tanaman padi rencana akan masuk lagi bantuan benih dari APBN Pusat seluas 20.000 hektare.Nah, itu tentu menjadi semangat bagi petani kita untuk memaksimalkan potensi lahan yang ada di daerah ini," jelas dia.

Selanjutnya, untuk bantuan benih padi yang bersumber dari APBN Tugas Pembantuan Provinsi 2020 di Kalbar meliputi padi lahan kering seluas 2.500 hektare, padi bebas residu 500 hektare, padi rawa 1.500 hektare, padi zinc 400 hektare dan padi inbrida 29.300 hektare.

Baca juga: Bulog Kalbar jamin stok beras aman hingga enam bulan

"Sedangkan bantuan benih jagung yang bersumber dari APBN Tugas Pembantuan Provinsi 2020 di Kalbar hanya seluas 7.000 hektare. Luasan bantuan untuk jagung memang masih minim," katanya.

Sementara untuk bantuan benih bersumber dari APBD Provinsi Kalbar 2020 seluas 1.000 hektare. Benih bantuan tersebut khusus untuk pengembangan pembangunan padi khusus seperti padi lokal, merah dan hitam.

"Program pengembangan padi khusus ini juga dalam rangka mendukung desa mandiri di tiga kabupaten di Kalbar yakni Kubu Raya, Mempawah dan Landak," sebutnya.

Menurutnya, pemanfaatan benih unggul dan didukung menggunakan pupuk berimbang dan budidaya pertanian dengan maksimal sebagai upaya pemerintah meningkatkan produksi dan produktivitas petani. Dengan begitu nilai tukar petani dan kesejahteraan petani semakin meningkat.

"Kita juga mengajak petani agar bantuan yang sudah disalurkan dimaksimalkan dan bisa panen dengan maksimal juga. Terpenting juga gunakan lahan tanpa membakar dalam rangka pencegahan Karhutla di Kalbar," pesannya.

Baca juga: Kalbar canangkan panen padi empat kali setahun
Baca juga: Distan TPH Kalbar kembangkan kawasan industri pangan wujudkan swasembada
Baca juga: Kebun percontohan Distan Kalbar sarana edukasi bagi petani milenial
 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020