Kepala Imigrasi Kelas III Putussibau, Ali Hanafi mengatakan pemohon pembuatan paspor di wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat menurun drastis semenjak pandemi COVID - 19, sehingga akan dilakukan sistem jemput bola untuk pembuatan paspor di Putussibau dan sekitarnya.
" Pemohon paspor itu menurun drastis hingga 90 persen semenjak pandemi COVID - 19, maka kami akan terapkan sistem jemput bola untuk Putussibau dan sekitarnya," kata Ali Hanafi, ditemui, di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis.
Disampaikan Hanafi, terkait layanan sistem jemput bola itu pihaknya telah menyurati pemerintah daerah dan jajarannya, bahkan dalam waktu dekat akan dilaksanakan sosialisasi yang melibatkan berbagai pihak termasuk para camat di wilayah Kapuas Hulu.
Baca juga: Anggota DPR : Usut dugaan oknum imigrasi di perbatasan Kalbar bantu Djoko Tjandra
Menurut dia, selain sistem jemput bola, pada hari libur juga seperti hari Minggu dilaksanakan pelayanan paspor simpatik.
" Jadi hari minggu juga kami melayani pembuatan paspor," ucap Hanafi.
Dikatakan Hanafi, pandemi COVID - 19 juga berdampak terhadap jumlah pelintas, dimana saat ini pelayanan di Pos Lintas Batas Negara Nanga Badau hanya dibuka pukul 14.00 WIB, karena pelintas terbatas.
" Yang bisa melintas di PLBN itu hanya warga negara Indonesia (WNI) yang ingin kembali dari Malaysia ke Indonesia, begitu juga sebaliknya, tetapi untuk pelintas umum tidak di perbolehkan," jelas pria yang pernah bertugas di Imigrasi daerah Padang.
Ada pun jalur lintasan tidak resmi melalui jalur tikus dimana pengawasannya, kata Hanafi melekat pasa Satgas Pamtas, namun Hanafi mengaku terus melakukan koordinasi dengan pihak Pamtas.
" Untuk pengawasan orang asing kami selalu melakukan koordinasi dengan berbagai pihak apalagi wilayah Kapuas Hulu cukup luas, terutama dalam hal pengawasan jalur - jalur tidak resmi sehingga koordinasi terus kami bangun," kata Hanafi.
Baca juga: Pemkab Landak segera bentuk unit kerja Kantor Imigrasi
Baca juga: Imigrasi Sanggau tahan tiga warga Tiongkok
Baca juga: Percepat layanan, Imigrasi Singkawang luncurkan program pemberian paspor gratis
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
" Pemohon paspor itu menurun drastis hingga 90 persen semenjak pandemi COVID - 19, maka kami akan terapkan sistem jemput bola untuk Putussibau dan sekitarnya," kata Ali Hanafi, ditemui, di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis.
Disampaikan Hanafi, terkait layanan sistem jemput bola itu pihaknya telah menyurati pemerintah daerah dan jajarannya, bahkan dalam waktu dekat akan dilaksanakan sosialisasi yang melibatkan berbagai pihak termasuk para camat di wilayah Kapuas Hulu.
Baca juga: Anggota DPR : Usut dugaan oknum imigrasi di perbatasan Kalbar bantu Djoko Tjandra
Menurut dia, selain sistem jemput bola, pada hari libur juga seperti hari Minggu dilaksanakan pelayanan paspor simpatik.
" Jadi hari minggu juga kami melayani pembuatan paspor," ucap Hanafi.
Dikatakan Hanafi, pandemi COVID - 19 juga berdampak terhadap jumlah pelintas, dimana saat ini pelayanan di Pos Lintas Batas Negara Nanga Badau hanya dibuka pukul 14.00 WIB, karena pelintas terbatas.
" Yang bisa melintas di PLBN itu hanya warga negara Indonesia (WNI) yang ingin kembali dari Malaysia ke Indonesia, begitu juga sebaliknya, tetapi untuk pelintas umum tidak di perbolehkan," jelas pria yang pernah bertugas di Imigrasi daerah Padang.
Ada pun jalur lintasan tidak resmi melalui jalur tikus dimana pengawasannya, kata Hanafi melekat pasa Satgas Pamtas, namun Hanafi mengaku terus melakukan koordinasi dengan pihak Pamtas.
" Untuk pengawasan orang asing kami selalu melakukan koordinasi dengan berbagai pihak apalagi wilayah Kapuas Hulu cukup luas, terutama dalam hal pengawasan jalur - jalur tidak resmi sehingga koordinasi terus kami bangun," kata Hanafi.
Baca juga: Pemkab Landak segera bentuk unit kerja Kantor Imigrasi
Baca juga: Imigrasi Sanggau tahan tiga warga Tiongkok
Baca juga: Percepat layanan, Imigrasi Singkawang luncurkan program pemberian paspor gratis
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020