Bengkayang (ANTARA) - Kantor Imigrasi Jagoi Babang dan pihak Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PLBN) Jagoi Babang, Kalimantan Barat, bersama dengan tokoh agama dan masyarakat setempat memperkuat pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di daerah itu.
"Gambaran umum tentang pencegahan TPPO yang kita lakukan terutama pada pengecekan dokumen. Selain itu juga kami melakukan langkah preventif mulai dari penolakan pembuatan paspor yang tidak sesuai," ujar Wely, perwakilan Imigrasi Jagoi Babang di Bengkayang dalam Forum Group Discussion (FGD), Jumat.
Dia mengatakan Imigrasi juga melakukan koordinasi dengan lembaga terkait lainnya, seperti kegiatan penindakan dan hal lainnya bekerja sama pihak kepolisian.
"Kami lebih pengawasan dari sisi dokumennya," ujarnya.
Dalam hal pencegahan, baik TPPO ataupun narkotika, kata dia, pihak Imigrasi juga bekerja sama dengan tokoh agama dan pihak-pihak gereja.
Sebab, menurut dia, tokoh agama dianggap orang-orang yang mempunyai peranan penting serta memiliki kedekatan dengan masyarakat, sehingga lebih mudah dalam memberikan informasi akan bahaya penyalahgunaan narkoba dan TPPO.
Sementara itu, Ketua PLBN Jagoi Babang Misdo mengatakan fungsi PLBN tak hanya dalam mengawasi keluar masuk barang dan orang, tetapi juga menata dengan baik arus keluar masuk orang, sehingga ada perputaran ekonomi.
"Untuk pengawasan terhadap keluar masuk orang tentu bukan hanya tanggung jawab satu lembaga, tapi semua kita termasuk tokoh agama dan masyarakat setempat," ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, perlu ada kerja sama tersebut sehingga pencegahan TPPO dan narkoba di daerah itu dapat dilakukan dengan baik.
Dia menjelaskan bahwa tujuan adanya PLBN ini untuk menata sesuai aturan di wilayah ini, sementara untuk pencegahan narkotika, PLBN juga melakukan screening terhadap setiap masyarakat yang datang.
Pada kesempatan itu, Kapolsek Jagoi Babang AKP Asep Maulana menuturkan kegiatan FGD bersama para tokoh agama ini penting terutama dalam melakukan pengawasan dan pencegahan bahaya narkoba dan TPPO.
“Perlu saya sampaikan dan perlu kita ketahui bersama khususnya untuk di Kecamatan Jagoi Babang bahwa anak muda sudah semakin banyak terjerumus dalam bahaya narkoba, sehingga, perlunya ada kerja sama masyarakat untuk memberantas narkoba di lingkungan sekitar kita,” ujarnya.
Menurut dia, sinergisitas yang dibangun ini akan membuahkan hasil serta meminimalisir terjadinya kasus TPPO dan narkotika di wilayah perbatasan wilayah RI dan Malaysia.