Warga Imigran Myanmar etnis Rohingya ikut serta memeriahkan aneka perlombaan dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia di Balai Latihan Kerja di Desa Mee Kandang, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Senin.
Meskipun bukan perayaan HUT kemerdekaan negaranya, namun para pengungsi tampak larut dalam kegembiraan saat mengikuti perlombaan. Tawa kebahagian pun terpancar dari raut wajahnya. Cuaca panas tidak menyurutkan semangat mereka.
Koordinator Posko Aceh Cepat Tanggap (ACT) Rozi mengatakan bahwa perlombaan perayaan hari kemerdekaan Indonesia yang digelar bagi warga Rohingya tersebut berlangsung selama dua hari dimulai dari tanggal 16 Agustus.
"Perlombaan ini digelar selama dua hari, mereka (pengungsi Rohingya) sangat antusias mengikuti aneka macam perlombaan dalam memperingati HUT RI ke-75," kata Rozi, di Lhokseumawe.
Dia menjelaskan, perlombaan tersebut diadakan untuk menghibur 98 warga Imigran Myanmar etnis Rohingya, sementara satu orang lainnya telah kabur. Akibat COVID-19, tidak satupun negara yang mau menampung mereka, sehingga kegiatan 'tujuhbelasan' itu menjadi salah satu cara menghibur para pengungsi Rohingya.
Kata dia, beragam perlombaan yang diselenggarakan ACT di penampungan sementara pengungsi Rohingya, seperti tarik sarung, membaca ayat pendek (Al Quran), lari goni, makan kerupuk dan perlombaan lainnya.
"Dalam perlombaan itu, ada yang mengalami cedera ringan, namun meskipun cedera mereka tetap semangat untuk meneruskan perlombaan," katanya.
Ia mengharapkan bahwa dengan adanya kegiatan itu dapat menghibur dan mengobati rasa trauma terhadap para pengungsi Rohingya.
Selain diikuti oleh para pengungsi Rohingya, perlombaan dalam perayaan peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI ke-75 itu juga diikuti oleh UNRHC dan ACT serta tim-tim relawan lainnya di posko penampungan sementara BLK Kota Lhokseumawe.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Meskipun bukan perayaan HUT kemerdekaan negaranya, namun para pengungsi tampak larut dalam kegembiraan saat mengikuti perlombaan. Tawa kebahagian pun terpancar dari raut wajahnya. Cuaca panas tidak menyurutkan semangat mereka.
Koordinator Posko Aceh Cepat Tanggap (ACT) Rozi mengatakan bahwa perlombaan perayaan hari kemerdekaan Indonesia yang digelar bagi warga Rohingya tersebut berlangsung selama dua hari dimulai dari tanggal 16 Agustus.
"Perlombaan ini digelar selama dua hari, mereka (pengungsi Rohingya) sangat antusias mengikuti aneka macam perlombaan dalam memperingati HUT RI ke-75," kata Rozi, di Lhokseumawe.
Dia menjelaskan, perlombaan tersebut diadakan untuk menghibur 98 warga Imigran Myanmar etnis Rohingya, sementara satu orang lainnya telah kabur. Akibat COVID-19, tidak satupun negara yang mau menampung mereka, sehingga kegiatan 'tujuhbelasan' itu menjadi salah satu cara menghibur para pengungsi Rohingya.
Kata dia, beragam perlombaan yang diselenggarakan ACT di penampungan sementara pengungsi Rohingya, seperti tarik sarung, membaca ayat pendek (Al Quran), lari goni, makan kerupuk dan perlombaan lainnya.
"Dalam perlombaan itu, ada yang mengalami cedera ringan, namun meskipun cedera mereka tetap semangat untuk meneruskan perlombaan," katanya.
Ia mengharapkan bahwa dengan adanya kegiatan itu dapat menghibur dan mengobati rasa trauma terhadap para pengungsi Rohingya.
Selain diikuti oleh para pengungsi Rohingya, perlombaan dalam perayaan peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI ke-75 itu juga diikuti oleh UNRHC dan ACT serta tim-tim relawan lainnya di posko penampungan sementara BLK Kota Lhokseumawe.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020