Aliansi Pendidikan Vokasional Seluruh Indonesia (Apvokasi) Kota Pontianak terbentuk dengan tujuan untuk "mengawinkan" antara dunia vokasi atau
pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu dengan industri.

"Alhamdulillah saat ini di Kota Pontianak, Apvokasi sudah terbentuk dan kami tengah mematangkan kepengurusan. Hadirnya Apvokasi untuk mengawinkan atau mencomblangi antara perguruan tinggi vokasi dan SMK dengan dunia industri atau dunia kerja," ujar Ketua Apvokasi Kota Pontianak terpilih, Nugroho Henray Eka Saputra di Pontianak, Kamis.

Pihaknya menargetkan di Kota Pontianak yaitu terjadinya nikah massal antara perguruan tinggi vokasi dan SMK dengan dunia industri. Sehingga ke depan industri juga mendapatkan pekerja yang terampil.

"Sekarang ini masih banyak kita dapati lulusan vokasi yang belum bekerja atau bekerja tidak sesuai dengan bidang pendidikannya," katanya.

Untuk target awal, kata Henray, Apvokasi ini akan melakukan pemetaan dalam berbagai aspek. Dengan berbekal pemetaan maka program yang dibuat bisa menjawab persoalan. Tentu akan melakukan dengan skala prioritas.

“Kami ingin memetakan karena vokasi tak bisa dilepaskan dari industri karena yang menyerap lulusan vokasi industri. Harus ada link and macht. Lalu juga kita ingin mengetahui di bidang-bidang industri apa saja yang dibutuhkan setelah melakukan pemetaan tersebut," katanya.

Ia menyebutkan bahwa secara umum dunia pendidikan vokasi itu sebetulnya penting sekali. Akan tetapi masih terabaikan.

"Padahal mereka dibutuhkan oleh pemerintah untuk membangun bangsa ini. Negara ini butuh para tenaga terampil," jelas dia.

Apvokasi Kota Pontianak merupakan bagian dari DPP Apvokasi yang lahir dalam bentuk Perkumpulan Alisansi Pendidikan Vokasional sesuai akte notaris Yusdin Fahim SH No.20 tanggal 11 Februari 2020 dan berdasarkan SK Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Visinya ialah mewujudkan sumber daya manusia unggul untuk mendukung dunia usaha termasuk industri yang kuat, maju, dan berdaya saing global di era industri 4.0 menuju 5.0 dan 6.0.

Baca juga: Kemendikbud memulai gerakan "pernikahan massal" vokasi dan industri
Baca juga: Dosen vokasi perhotelan Kalbar dukung sinkronisasi kurikulum

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020