Pengoperasian Proyek Strategis Nasional (PSN) jaringan transmisi Punagayya, Kabupaten Jeneponto hingga Tanjung Bunga, Makassar akan menghemat biaya operasional sekitar Rp225,8 miliar per tahun atau Rp18,81 miliar per bulan.
Hal itu dikemukakan General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan (UIP Sulbagsel) I Putu Riasa pada Media Briefing di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, efisiensi biaya operasional di lingkup PLN Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) segera terwujud dengan rampungnya menyelesaikan pembangunan fisik jaringan transmisi bertegangan 150 kiloVolt (kV) yang terbentang dari Punagaya di Kabupaten Jeneponto hingga Tanjung Bunga, Kota Makassar.
Dalam waktu dekat, lanjut dia, sudah akan diresmikan, sehingga Kota Makassar sebagai pintu Kawasan Timur Indonesia (KTI) segera menikmati listrik yang semakin andal.
Pemberian tegangan perdana segera dilaksanakan seusai pengecekan akhir terhadap jaringan yang mimiliki 178 menara dengan lintasan sepanjang 118 kilo meter sirkuit (kms) tersebut.
Adapun rincian efisiensi biaya operasional itu tergambar dari penurunan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) sebesar Rp 22,91 per kilo Watt hour (kWh) dan susut transmisi setara dengan 38.806.800 kWh.
Dalam kesempatan yang sama, Riasa berharap semoga proses pengecekan akhir terhadap jaringan transmisi ini segera bersertifikat aman, lengkap dan layak untuk diberikan tegangan.
Sementara itu, Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Pembangit dan Jaringan Sulawesi Selatan (UPP Kitring Sulsel) Husni Wardana mengimbuhkan, saat ini evakuasi daya dari PLTU Punagaya baru disalurkan oleh satu jalur jaringan transmisi 150 kV eksisting.
"Namun dengan beroperasinya jaringan transmisi dengan 178 menara ini akan meningkatkan keandalan Kota Makassar serta Sulawesi Selatan dalam penyediaan tenaga listik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Hal itu dikemukakan General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi Bagian Selatan (UIP Sulbagsel) I Putu Riasa pada Media Briefing di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, efisiensi biaya operasional di lingkup PLN Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) segera terwujud dengan rampungnya menyelesaikan pembangunan fisik jaringan transmisi bertegangan 150 kiloVolt (kV) yang terbentang dari Punagaya di Kabupaten Jeneponto hingga Tanjung Bunga, Kota Makassar.
Dalam waktu dekat, lanjut dia, sudah akan diresmikan, sehingga Kota Makassar sebagai pintu Kawasan Timur Indonesia (KTI) segera menikmati listrik yang semakin andal.
Pemberian tegangan perdana segera dilaksanakan seusai pengecekan akhir terhadap jaringan yang mimiliki 178 menara dengan lintasan sepanjang 118 kilo meter sirkuit (kms) tersebut.
Adapun rincian efisiensi biaya operasional itu tergambar dari penurunan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) sebesar Rp 22,91 per kilo Watt hour (kWh) dan susut transmisi setara dengan 38.806.800 kWh.
Dalam kesempatan yang sama, Riasa berharap semoga proses pengecekan akhir terhadap jaringan transmisi ini segera bersertifikat aman, lengkap dan layak untuk diberikan tegangan.
Sementara itu, Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Pembangit dan Jaringan Sulawesi Selatan (UPP Kitring Sulsel) Husni Wardana mengimbuhkan, saat ini evakuasi daya dari PLTU Punagaya baru disalurkan oleh satu jalur jaringan transmisi 150 kV eksisting.
"Namun dengan beroperasinya jaringan transmisi dengan 178 menara ini akan meningkatkan keandalan Kota Makassar serta Sulawesi Selatan dalam penyediaan tenaga listik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020