Aktivitas masyarakat di Kota Putussibau dan sekitarnya dan sejumlah wilayah di Kapuas Hulu Kalimantan Barat lumpuh total akibat banjir yang melanda daerah tersebut, mulai dari aktivitas perkantoran, perbankan, jaringan telkomunikasi serta penerangan listrik juga mati total.

Banjir tersebut terjadi akibat luapan air sungai Kapuas dan merendam pemukiman penduduk di Kapuas Hulu, dengan kedalaman air berkisar satu hingga lima meter sejak 13 September hingga saat ini (Selasa 15/9).

Pantauan di lapangan, sebagian warga memilih bertahan dengan membuat panggung di rumah dan tidak sedikit juga yang mengungsi ke rumah keluarga dan hotel di Putussibau.

" Barang - barang sudah tidak bisa di selamatkan, karena air sangat dalam, di dalam rumah saja sedada," kata warga Teluk Barak, Kecamatan Putussibau Selatan, Harun kepada ANTARA, di Putussibau, Kapuas Hulu, Selasa.

Hal senada dikatakan Herman, warga Kota Putussibau yang mulai kehabisan stok makanan akibat banjir.

" Kita tidak bisa kemana - mana pak di kempung banjir, mini market hanya dua yang buka, sedangkan warung - warung kecil sudah kehabisan barang - barang," ucap Herman.

Dirinya berharap pemerintah segera mengambil langkah agar masyarakat tidak kelaparan.

" Jangan menunggu air surut bantuan baru datang, masyarakat memerlukan bantuan disaat banjir seperti ini," kata Herman.

Sementara itu, untuk saat ini kondisi banjir masih menggenani Kapuas Hulu, meksipun debit air surut, namun aktivitas masyarakat masih lumpuh.

Pewarta: Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020