Camat Meliau, Raden Asmadi menyebutkan pelaksanaan program Keluarga Berencana di wilayah kecamatan yang ia pimpin sudah cukup berhasil. Hal itu menurutnya bisa dilihat dari besarnya animo masyarakat dalam mengukuti program KB termasuk dalam mengatur jarak kelahiran anak dengan mengunakan alat kontrasepsi KB. Tidak hanya dengan menggunakan KB pil dan suntik saja namun warga juga telah mengunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti IUD atau Implan dan Spiral.

"Seperti saat ini, warga sangat antusias sekali mengukiti pelayanan KB Bergerak di Kapal Bandong dari tim Daerah Aliran Sungai (DAS) ke-V 2020 di Desa Sungai Mayam ini. Hampir dari semua warga desa di Kecamatan Meliau ini hadir  dalam pelayanan pemasangan alat kontrasepsi KB gratis dari BKKBN Kalbar," kata Camat Meliau Raden Asmadi di Sanggau, Jumat.

Ia mengatakan, dengan adenya momen pelayanan DAS ini, masyarakat Meliau tidak menyia-nyiakan kesampatan untuk mendapatkan pelayanan KB MKJP baik pasangan implan maupun spiral gratis dari BKKBN Kalbar dalam rangka peringatan Hari Kontrasepsi sedunia. Lebih dari 100 apsektor berasal dari desa-desa di Kecamatan Meliau ini yang telah menyatakan akan ikut pelayanan KB DAS ini.

Menurutnya, sebagian besar bedasarkan biografis beberapa desa di Kecamatan Meliau itu berada bantaran Sungai Kapuas dan masih mengalami kesulitan dengan menggunakan jalan darat. Untuk itu ia menilai program pelayanan KB bergerak DAS dari BKKBN Kalbar sangatlah efektif guna menjangkau warga yang berada di bantaran sungai khususnya.

"Kecamatan Meliau ini biografisnya terdiri dari 19 desa dan 82 dusun yang tersebar di wilayah yang cukup luas. Hal ini perlu dukungan semua pihak dalam menyukseskan program KB atau program Bangga Kencana. Dan salah satunya program pelayanan DAS ini kerena sangat efektif dan kalau bisa dapat dilakukan setahun dua kali," katanya. 

Maryani (43) salah satu warga yang mendapatkan pelayanan KB tim DAS BKKBN menyatakan ia merasa nyaman dengan menggunakan alat kontrasepsi KB ini. Memang pada awalnya ia hanya menggunakan alat kontrasepsi KB pil atau suntik saja. Namun untuk membuatnya lebih nyaman lagi ia saat ini memutuskan mengunakan implan.

"Kemarin saya menggunakan KB suntik, tapi untuk kenyamanan saya mencoba dengan mengunkan KB implan. Saya yakin dengan implan ini bisa lebih mengatur jarak anak atau mempersiapkan keluarga terutama anak-anak dalam menghadapi masa depannya dengan baik," katanya.


 

Pewarta: Andilala dan Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020