Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sekadau mengakui bahwa pelayanan KB Bergerak Daerah Aliran Sungai (DAS) dari BKKBN Kalbar dengan menggunakan Kapal Bandong itu sangat membantu usaha Pemkab Sekadau dalam pembangunan program pengendalian penduduk dan keluarga berencana. Dengan DAS ini, mampu melayani masyarakat Sekadau yang berada di aliran Sungai Kapuas. Apa lagi beberapa kecamatan khususnya desa-desa di Wilayah Kabupaten Sekadau ini berada di bantaran Sungai Kapuas.

"Kami sangat berterimakasih kepada BKKBN Kalbar, karena dengan adanya pelayanan KB Bergerak DAS ini maka kami sangat terbantu. Dalam memberikan pelayanan KB khususnya kepada warga kami yang berada di tepi bantaran Sungai Kapuas yang memang masih sulit akses jalan darat," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sekadau, Henry Alpius di Sekadau, Sabtu.

Henry mengatakan, walaupun ditengah pandemi COVID-19 saat sekarang Kabupaten Sekadau terus berupaya menekan laju pertumbuhan penduduk melalui pelayanan KB yang terintegrasi.

"Dengan adanya pelayanan KB DAS ini pemerintah daerah sangat terbantu, masyarakat juga masih membutuhkan pelayanan ini terutama masyarakat yang sulit dijangkau yang berada pada daerah aliran sungai," imbuhnya.

Untuk di Kabupaten Sekadau ujarnya, beberapa desa yang berada di daerah aliran sungai mulai dari Desa Peniti, Semabi Sekadau Hilir hingga daerah Sungai Ayak dan Belitang Hilir. Daerah tersebut berada pada aliran sungai yang selama ini masyarakat harus menggunakan speed boat untuk mendapatkan pelayanan KB.

"Sebenarnya daerah tersebut sudah ada jalan namun lumayan jauh. Sehingga membutuhkan penyeberangan. Untuk pelayanan daerah tersebut masyarakat lebih cepat di jangkau melalui jalur air," katanya.

Di Kabupaten Sekadau memiliki 14 penyuluh KB. Kemudian untuk pelayanan terintegrasi dengan puskesmas, bidan dan puskemas pembantu serta pelayanan klinik jejaring dinas kesehatan. Setiap kecamatan sudah memiliki penyuluh KB namun untuk pengadaan berasal dari pusat.

Ia menambahkan, pemerintah daerah juga memiliki andil yang besar dalam rangka melengkapi sarana maupun peralatan yang dibutuhkan untuk pelayanan KB. Pada umumnya kita tidak menghadapi kendala kecuali untuk masyarakat yang berada pada aliran sungai. Karena untuk menuju tempat pelayanan kesehatan menggunakan transportasi sungai.

"Makanya, antusias masyarakat dilihat cukup besar dengan pelayanan KB Bergerak DAS BKKBN Kalbar ini," katanya.

Sementara itu, Paulina warga Desa Sungai Kunyit Kecamatan Sekadau Hilir mengaku sangat terbantu sekali oleh adaya pelayanan KB DAS BKKBN ini. Ibu dua anak itu juga mengatakan dirinya baru pertama kali betalih dari pengunakan KB biasa yaitu pil ke KB MKJP yaitu IUD.

"Saya baru kali ini masang IUD, sebelumnya saya menggunakan pil. IUD ini saya pilih karena jangka waktunya panjang. Dan mudah-mudahan baik buat tensi darah saya yaang suka tinggi. Sedangkan jika harus menggunakan pil tiap malam capek juga, lalu untuk menggunakan suntik tidak cocok," kata Paulina.

Menurutnya, pemilihan alat kontrasepsi IUD ini juga ia maksud untuk mengatur jarak kelahiran dan merencanakan secara matang persiapan masa depan kemajuan anak-anaknya

"Saat ini anak ada dua, anak pertama kelas 1 SD dan satunya umur satu tahun. Dan saat ini saya masih belum memiliki rencana untuk memiliki anak kembali dan hanya untuk mengurus keluarga suami dan anak dengan baik," pungkasnya.


 

Pewarta: Andilala dan Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020