Menyiapkan makanan untuk seluruh anggota keluarga merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh para ibu rumah tangga di rumah. Kegiatan ini menjadi sangat merepotkan saat terkendala dengan keberadaan gas yang terkadang dalam waktu tertentu sulit didapatkan.
"Ketergantungan terhadap keberadaan gas membuat aktifitas masak-memasak menjadi terganggu, apalagi ketika gas sulit didapatkan. Untunglah sekarang ada kompor listrik atau kompor induksi, kegiatan masak-memasak di rumah jadi lebih mudah dan praktis," ungkap Juliana (44), warga jalan Sawo, Kecamatan Pontianak Barat.
Wanita paruh baya yang sehari-harinya berjualan kue ini mengaku keberadaan kompor induksi di rumahnya sangat membantu, apalagi di saat banyak pesanan kue yang harus Ia buat.
Dalam sehari, Ia bisa membuat puluhan bahkan ratusan paket kue untuk berbagai kegiatan, yang dipesan secara perorangan maupun instansi.
"Dapat dibayangkan jika saat banyak pesanan kue, sementara gas habis, bisa sangat merepotkan. Dengan kompor induksi ini saya tidak pernah khawatir lagi, tinggal colok listrik saja, aktifitas yang saya lakukan dapat berjalan dengan lancar. Kompor induksi ini juga praktis dan aman, sebab tidak ada apinya, jadi kita tidak khawatir terbakar, dan aman saat memasak karena panasnya terpusat di tengah tungku saja," ujar Yuliana sumringah.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Anastasia (38), warga jalan Akcaya Kecamatan Pontianak Selatan. Wanita yang membuka usaha chatering dan membuat berbagai penganan ini merasa keberadaan kompor induksi juga dapat menekan biaya produksi.
"Kalau menggunakan kompor gas dalam sebulan minimal saya harus siapkan 5 tabung 12 kilo, dengan total biaya sekitar 700 ribu lebih, sementara menggunakan kompor induksi biaya dapat saya tekan sekitar 30 persen tiap bulan," kata Anastasia.
Dikatakannya, menggunakan kompor induksi juga lebih praktis karena suhunya bisa diatur, jika selesai masak, dan wajannya diangkat, maka kompornya secara otomatis akan padam dengan sendirinya.
"Saya rasa kompor induksi ini adalah solusi buat para ibu yang kadang suka galau kalau tiba-tiba gas habis, sementara aktifitas masak sedang berlangsung. Menggunakan kompor induksi, aktifitas memasak jadi lebih menyenangkan," imbuh Anastasia.
Senada, Sri Andayani (45) warga Jalan Karet, Kecamatan Pontianak Barat mengaku telah menggunakan kompor induksi dalam 1 tahun terakhir.
"Suami dan anak-anak saya hobi makan. Menggunakan kompor induksi pastinya bisa lebih menghemat biaya asal tahu cara menggunakannya. Sebelum mulai memasak, seluruh bahan dan bumbu yang akan dimasak sudah saya siapkan terlebih dahulu, jika sudah siap, baru saya hidupkan kompor induksinya, jadi tidak terlalu lama masaknya, karena suhunya bisa kita atur sesuai kebutuhan masakan yang akan kita olah. Jika sudah selesai, tinggal matikan dan cabut kabel listriknya, praktis sekali," tegas Sri Andayani.
Baca juga: Warga Desa Sabaka 100 persen gunakan kompor induksi
Baca juga: PLN Ketapang sosialisasikan kompor induksi dan sepeda motor listrik
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Ketergantungan terhadap keberadaan gas membuat aktifitas masak-memasak menjadi terganggu, apalagi ketika gas sulit didapatkan. Untunglah sekarang ada kompor listrik atau kompor induksi, kegiatan masak-memasak di rumah jadi lebih mudah dan praktis," ungkap Juliana (44), warga jalan Sawo, Kecamatan Pontianak Barat.
Wanita paruh baya yang sehari-harinya berjualan kue ini mengaku keberadaan kompor induksi di rumahnya sangat membantu, apalagi di saat banyak pesanan kue yang harus Ia buat.
Dalam sehari, Ia bisa membuat puluhan bahkan ratusan paket kue untuk berbagai kegiatan, yang dipesan secara perorangan maupun instansi.
"Dapat dibayangkan jika saat banyak pesanan kue, sementara gas habis, bisa sangat merepotkan. Dengan kompor induksi ini saya tidak pernah khawatir lagi, tinggal colok listrik saja, aktifitas yang saya lakukan dapat berjalan dengan lancar. Kompor induksi ini juga praktis dan aman, sebab tidak ada apinya, jadi kita tidak khawatir terbakar, dan aman saat memasak karena panasnya terpusat di tengah tungku saja," ujar Yuliana sumringah.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Anastasia (38), warga jalan Akcaya Kecamatan Pontianak Selatan. Wanita yang membuka usaha chatering dan membuat berbagai penganan ini merasa keberadaan kompor induksi juga dapat menekan biaya produksi.
"Kalau menggunakan kompor gas dalam sebulan minimal saya harus siapkan 5 tabung 12 kilo, dengan total biaya sekitar 700 ribu lebih, sementara menggunakan kompor induksi biaya dapat saya tekan sekitar 30 persen tiap bulan," kata Anastasia.
Dikatakannya, menggunakan kompor induksi juga lebih praktis karena suhunya bisa diatur, jika selesai masak, dan wajannya diangkat, maka kompornya secara otomatis akan padam dengan sendirinya.
"Saya rasa kompor induksi ini adalah solusi buat para ibu yang kadang suka galau kalau tiba-tiba gas habis, sementara aktifitas masak sedang berlangsung. Menggunakan kompor induksi, aktifitas memasak jadi lebih menyenangkan," imbuh Anastasia.
Senada, Sri Andayani (45) warga Jalan Karet, Kecamatan Pontianak Barat mengaku telah menggunakan kompor induksi dalam 1 tahun terakhir.
"Suami dan anak-anak saya hobi makan. Menggunakan kompor induksi pastinya bisa lebih menghemat biaya asal tahu cara menggunakannya. Sebelum mulai memasak, seluruh bahan dan bumbu yang akan dimasak sudah saya siapkan terlebih dahulu, jika sudah siap, baru saya hidupkan kompor induksinya, jadi tidak terlalu lama masaknya, karena suhunya bisa kita atur sesuai kebutuhan masakan yang akan kita olah. Jika sudah selesai, tinggal matikan dan cabut kabel listriknya, praktis sekali," tegas Sri Andayani.
Baca juga: Warga Desa Sabaka 100 persen gunakan kompor induksi
Baca juga: PLN Ketapang sosialisasikan kompor induksi dan sepeda motor listrik
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020