Polda Kalbar menangkap 79 pemuda yang diduga akan menyusup pada aksi demo yang dilakukan oleh aliansi mahasiswa di Kota Pontianak, Jumat, beserta barang bukti berupa batu, pisau, botol bensin dan katapel.
"Setelah dilakukan tes cepat, empat orang reaktif, dan lima orang dinyatakan positif menggunakan narkoba," kata Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes (Pol) Donny Charles Go dalam keterangannya di Pontianak, Jumat.
Donny menambahkan ditangkapnya kelompok penyusup itu, saat tim gabungan Resmob Polda Kalbar bersama Satreskrim Polresta Pontianak melakukan patroli dalam upaya menjaga situasi tetap kondusif dan meminimalisir adanya aksi anarkis dalam demo hari ini.
Ia melanjutkan, dari hasil patroli tersebut pada Jumat siang sekitar pukul 13.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB berhasil menangkap kelompok pemuda di beberapa lokasi yang berbeda di Kota Pontianak.
"Lokasi pertama Tim Resmob Polda Kalbar berhasil menghentikan dan menggeledah kelompok pemuda di sekitaran Taman Digulis Untan Pontianak. Terdapat 11 pemuda dengan barang bukti yang diamankan berupa batu, botol kosong dan spanduk untuk demo," katanya.
Di tempat terpisah, tim lainnya juga berhasil menangkap kelompok pemuda di sekitaran Jalan Ajamd Yani, Kantor Gubernur, Jalan BLKI Pontianak, Jalan Sepakat Untan dan sekitarannya.
"Sehingga total ada 69 orang yang kami amankan dengan barang bukti hampir sama di setiap kelompok, yaitu batu, botol kaca, botol bensin, katapel, gunting hingga satu bilah pisau," katanya.
Kabid Humas Polda Kalbar melanjutkan dari 69 pemuda yang berhasil ditangkap, 15 di antaranya yang masih berstatus pelajar.
Saat ini, menurut Donny, para kelompok pemuda tersebut diamankan ke Mako Ditreskrimum Polda Kalbar untuk dilakukan pemeriksaan dan pendalaman lebih lanjut.
Sebelumnya, aksi demo penolakan terhadap UU Omnibus Law di depan Gedung DPRD Provinsi Kalbar, Kamis (8/10) oleh aliansi mahasiswa di warnai adanya tindakan arnakis.
Pada kesempatan ini, Kabid Humas Polda Kalbar juga menyampaikan, kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah terprovokasi untuk melakukan tindakan anarkis khususnya pada saat melakukan demo. Ia juga menyebutkan, aksi demo rentan disusupi oleh kelompok yang menginginkan perpecahan terjadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Setelah dilakukan tes cepat, empat orang reaktif, dan lima orang dinyatakan positif menggunakan narkoba," kata Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes (Pol) Donny Charles Go dalam keterangannya di Pontianak, Jumat.
Donny menambahkan ditangkapnya kelompok penyusup itu, saat tim gabungan Resmob Polda Kalbar bersama Satreskrim Polresta Pontianak melakukan patroli dalam upaya menjaga situasi tetap kondusif dan meminimalisir adanya aksi anarkis dalam demo hari ini.
Ia melanjutkan, dari hasil patroli tersebut pada Jumat siang sekitar pukul 13.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB berhasil menangkap kelompok pemuda di beberapa lokasi yang berbeda di Kota Pontianak.
"Lokasi pertama Tim Resmob Polda Kalbar berhasil menghentikan dan menggeledah kelompok pemuda di sekitaran Taman Digulis Untan Pontianak. Terdapat 11 pemuda dengan barang bukti yang diamankan berupa batu, botol kosong dan spanduk untuk demo," katanya.
Di tempat terpisah, tim lainnya juga berhasil menangkap kelompok pemuda di sekitaran Jalan Ajamd Yani, Kantor Gubernur, Jalan BLKI Pontianak, Jalan Sepakat Untan dan sekitarannya.
"Sehingga total ada 69 orang yang kami amankan dengan barang bukti hampir sama di setiap kelompok, yaitu batu, botol kaca, botol bensin, katapel, gunting hingga satu bilah pisau," katanya.
Kabid Humas Polda Kalbar melanjutkan dari 69 pemuda yang berhasil ditangkap, 15 di antaranya yang masih berstatus pelajar.
Saat ini, menurut Donny, para kelompok pemuda tersebut diamankan ke Mako Ditreskrimum Polda Kalbar untuk dilakukan pemeriksaan dan pendalaman lebih lanjut.
Sebelumnya, aksi demo penolakan terhadap UU Omnibus Law di depan Gedung DPRD Provinsi Kalbar, Kamis (8/10) oleh aliansi mahasiswa di warnai adanya tindakan arnakis.
Pada kesempatan ini, Kabid Humas Polda Kalbar juga menyampaikan, kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah terprovokasi untuk melakukan tindakan anarkis khususnya pada saat melakukan demo. Ia juga menyebutkan, aksi demo rentan disusupi oleh kelompok yang menginginkan perpecahan terjadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020