Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengumumkan ada 80 kasus COVID-19 di provinsi itu hari ini serta dari lima orang pengunjuk rasa yang diamankan polisi karena bertindak rusuh dan hasil tes cepatnya reaktif, dua diantaranya positif COVID-19.

"Jadi sekarang pasien yang dirawat ada 122 orang, yang terbanyak dirawat di RSUD dr Soedarso Pontianak," ujar Sutarmidji dalam akun medsos yang dipantau di Pontianak, Sabtu.

Ia berharap semua pasien yang masih dirawat akan sembuh termasuk dalam kategori orang tanpa gejala.

"Ayo semangat, Insya Allah semua bisa sembuh. Bersihkan pikiran, bertekad sembuh dan beribadah serta berdoa dengan khusuk," kata dia.

Sebanyak lima pendemo yang melakukan anarkis hingga ricuh di depan Gedung DPRD Kalbar, pada Kamis (8/10) dari hasil tes cepat reaktif dan dua lagi positif gunakan narkoba jenis ganja, kata Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes (Pol) Donny Charles Go

"Dari sebanyak 35 orang yang diamankan, yakni sebanyak 26 orang oleh Polda Kalbar, dan sembilan orang oleh Polresta Pontianak, lima orang hasil tes cepatnya reaktif COVID-19, dan dua lagi positif menggunakan narkoba jenis ganja," kata Donny Charles Go.

Dia menjelaskan, para pendemo tersebut diamankan dulu, sementara untuk proses tes usap bagi yang reaktif masih menunggu koordinasi dengan Tim Gugus Tugas COVID-19 dari Provinsi Kalbar

"Kami imbau kepada mahasiswa atau masyarakat agar tidak terpancing oleh isu-isu provokatif. Silakan gunakan jalur judicial review untuk menolak UU Omnibus Law cipta kerja, bukan dengan cara membuat kericuhan yang hanya merugikan semua pihak," ujarnya.

Dan kepada para pengunjuk rasa agar tetap mematuhi atau melaksanakan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dan menjaga jarak guna menghindari penyebaran COVID-19.


 

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020