Petenis Spanyol Rafael Nadal menghancurkan petenis nomor satu dunia dari Serbia Novak Djokovic 6-0, 6-2, 7-5 dalam final French Open untuk menyamai rekor 20 gelar juara Grand Slam, Minggu.

Dengan meraih gelar juara ke-13 kalinya di Roland Garros, Nadal yang berperingkat kedua dunia itu kini menyamai petenis Swiss Roger Federer sebagai pemain dengan gelar juara tunggal putra Grand Slam terbanyak.

Nadal langsung tampil sebagai agresor ketika mencekik Djokovic guna merebut set pembuka dalam penampilan yang brutal dengan hanya dua kali melakukan unforced error. Dia kemudian makin mencengkeram Djokovic pada set kedua di bawah atap lapangan Philippe Chatrier.

Djokovic yang memburu gelar Grand Slam ke-18 memberontak pada set ketiga dengan balik menyamakan 3-3 namun kehilangan servis akibat double fault pada gim kesebelas sebelum Nadal membukukan kemenangan ke-100 di Roland Garros lewat sebuah ace.



"Pertama sekali tentu selamat kepada Novak atas turnamen hebat lainnya, maaf untuk hari ini," kata Nadal yang kini sudah mengalahkan Djokovic dalam semua dari tiga final French Open.

"Di Australia (dalam final 2019) dia membunuh saya. Kami sudah begitu sering bermain, satu hari satu kemenangan, hari lain kemenangan lain," sambung Nadal seperti dikutip Reuters.

Djokovic sudah lima kali berturut-turut memenangi final Grand Slam sejak dikalahkan Stan Wawrinka pada Australian Open 2016, namun Nadal tidak mengeluh sekalipun berada dalam stadion berdesain baru, dengan atap dan kurangnya penonton di tengah krisis COVID-19.

Nadal yang berusia 34 tahun tidak mengira bisa menyamai pencapaian Federer.

"Menang di sini berarti segalanya. Saya tak mengira hari ini adalah kemenangan ke-20 dan menyamai Roger dalam angka hebat ini, hari ini sungguh sebuah kemenangan Roland Garros dan itu berarti segalanya bagi saya," kata petenis nomor dua dunia itu.

"Ini adalah kisah cinta saya dengan kota ini dan lapangan ini tak terlupakan," tutup dia.


 

Pewarta: Jafar M Sidik

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020