Selesainya tiga buah jembatan yang menjadi sasaran fisik dalam kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-109 Kodim 1015/Spt di Kecamatan sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat. Pasalnya kini alur distribusi hasil pertanian warga semakin lancar.
"Sebelum dilakukan renovasi dalam kegiatan TMMD, kondisi jembatan sangat parah. Sehingga warga juga kesulitan saat membawa hasil pertanian dan perkebunan mereka. Karena tidak bisa membawa dalam jumlah banyak," kata Kepala Desa Bapinang Hilir, Bahriansyah, Minggu.
Dijelaskanya, ke tiga jembatan tersebut yaitu Handil Gayam ukuran panjang 15,30 meter dan lebar 3,80 meter di RT 11/ RW 4 Desa Bapinang Hilir. Kemudian jembatan Handil Samsu panjang 42 meter dan lebar 3,80 meter di RT 12/ RW 4 Desa Bapinang Hilir. Selanjutnya jembatan Sei Babirah panjang 42 meter dan lebar 3,80 meter di RT 07/ RW 03 Desa Babirah.
"Warga Pulau Hanaut sebagian besar masih menggantungkan hidup mereka dari hasil pertanian dan perkebunan. Seperti padi, kelapa, kopi, pisang dan beberapa jenis buah musiman seperti durian dan rambutan. Warga di daerah ini juga banyak yang berprofesi sebagai nelayan," katanya.
Menurut Kades, di Kecamatan Pulau Hanaut banyak terdapat anak sungai, sehingga keberadaan jembatan sangat vital untuk menghubungkan antara satu desa dengan desa lainnya di kecamatan tersebut.
"Kami sangat berterima kasih sekali dengan dilaksanakannya kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa di Kecamatan Pulau Hanaut, khususnya Desa Bapinang Hilir," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Sebelum dilakukan renovasi dalam kegiatan TMMD, kondisi jembatan sangat parah. Sehingga warga juga kesulitan saat membawa hasil pertanian dan perkebunan mereka. Karena tidak bisa membawa dalam jumlah banyak," kata Kepala Desa Bapinang Hilir, Bahriansyah, Minggu.
Dijelaskanya, ke tiga jembatan tersebut yaitu Handil Gayam ukuran panjang 15,30 meter dan lebar 3,80 meter di RT 11/ RW 4 Desa Bapinang Hilir. Kemudian jembatan Handil Samsu panjang 42 meter dan lebar 3,80 meter di RT 12/ RW 4 Desa Bapinang Hilir. Selanjutnya jembatan Sei Babirah panjang 42 meter dan lebar 3,80 meter di RT 07/ RW 03 Desa Babirah.
"Warga Pulau Hanaut sebagian besar masih menggantungkan hidup mereka dari hasil pertanian dan perkebunan. Seperti padi, kelapa, kopi, pisang dan beberapa jenis buah musiman seperti durian dan rambutan. Warga di daerah ini juga banyak yang berprofesi sebagai nelayan," katanya.
Menurut Kades, di Kecamatan Pulau Hanaut banyak terdapat anak sungai, sehingga keberadaan jembatan sangat vital untuk menghubungkan antara satu desa dengan desa lainnya di kecamatan tersebut.
"Kami sangat berterima kasih sekali dengan dilaksanakannya kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa di Kecamatan Pulau Hanaut, khususnya Desa Bapinang Hilir," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020