Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengumumkan lokasi lanjutan pemusatan pelatihan (TC) tim nasional U-19 akan dilangsungkan di Belanda, setelah sebelumnya sempat muncul kabar akan melanjutkan program latihan ke Prancis.
"Tentunya akan ada TC ke luar, tadinya mau ke Prancis tapi karena ada pandemik (COVID-19) gelombang kedua jadi kami batalkan. Kami berkeinginan ke Belanda, namun masih kami urus untuk kepastiannya," Iriawan mengungkapkan dalam konferensi pers yang berlangsung di Jakarta, Selasa.
PSSI dan timnas punya harapan tinggi agar bisa berlatih ke Negeri Kincir Angin itu, namun mengingat proses administrasi yang belum selesai PSSI juga menyiapkan opsi negara lain sebagai lokasi TC lanjutan.
"Karena belum ada kabar, ada kemungkinan juga ke Jepang, rincian-nya masih akan kami pastikan dan diskusikan. Yang jelas kami akan cari suasana yang berbeda dari TC sebelumnya," ujar Iriawan menyikapi lokasi TC setelah sebelumnya timnas U-19 menjalani pemusatan latihan selama dua bulan di Kroasia.
Pemilihan Belanda, katanya melanjutkan, mempertimbangkan faktor jumlah tim berkualitas yang bisa menjadi calon lawan untuk pemusatan latihan, juga banyaknya pemain keturunan Indonesia yang berada di negara tersebut.
Dengan banyaknya pemain keturunan diharapkan bisa memudahkan pelatih Shin Tae-yong menentukan pilihan pemain tambahan yang akan dinaturalisasi.
"Tapi untuk susunan pemain naturalisasi saya tidak ikut campur, itu kuasa penuh pelatih. Untuk ke sana kami masih mengusahakan karena terkait kebijakan pemerintah sana dalam kondisi pandemik ini," tutur pria yang akrab disapa Iwan Bule ini.
Dalam kesempatan yang sama, pelatih timnas U-19 Shin Tae-yong memberikan penjelasan lebih rinci soal lokasi TC setelah Kroasia.
Saat timnas berjuluk Garuda Nusantara masih berlatih di Kroasia, tim pelatih dan PSSI sempat berdiskusi perihal pemilihan lokasi lanjutan. Selain Belanda dan Jepang, juga sempat muncul Australia dan Korea Selatan sebagai lokasi pemusatan latihan.
"Untuk TC ke Australia dan Jepang memang pernah dibicarakan, tapi banyak pertimbangan dan karena Corona ini tidak bisa (ke sana). Sementara ke Korea harus dikarantina dua minggu. Untuk TC nantinya bagaimana harus didiskusikan lebih lanjut dengan Ketum (PSSI)," Coach Shin menyampaikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Tentunya akan ada TC ke luar, tadinya mau ke Prancis tapi karena ada pandemik (COVID-19) gelombang kedua jadi kami batalkan. Kami berkeinginan ke Belanda, namun masih kami urus untuk kepastiannya," Iriawan mengungkapkan dalam konferensi pers yang berlangsung di Jakarta, Selasa.
PSSI dan timnas punya harapan tinggi agar bisa berlatih ke Negeri Kincir Angin itu, namun mengingat proses administrasi yang belum selesai PSSI juga menyiapkan opsi negara lain sebagai lokasi TC lanjutan.
"Karena belum ada kabar, ada kemungkinan juga ke Jepang, rincian-nya masih akan kami pastikan dan diskusikan. Yang jelas kami akan cari suasana yang berbeda dari TC sebelumnya," ujar Iriawan menyikapi lokasi TC setelah sebelumnya timnas U-19 menjalani pemusatan latihan selama dua bulan di Kroasia.
Pemilihan Belanda, katanya melanjutkan, mempertimbangkan faktor jumlah tim berkualitas yang bisa menjadi calon lawan untuk pemusatan latihan, juga banyaknya pemain keturunan Indonesia yang berada di negara tersebut.
Dengan banyaknya pemain keturunan diharapkan bisa memudahkan pelatih Shin Tae-yong menentukan pilihan pemain tambahan yang akan dinaturalisasi.
"Tapi untuk susunan pemain naturalisasi saya tidak ikut campur, itu kuasa penuh pelatih. Untuk ke sana kami masih mengusahakan karena terkait kebijakan pemerintah sana dalam kondisi pandemik ini," tutur pria yang akrab disapa Iwan Bule ini.
Dalam kesempatan yang sama, pelatih timnas U-19 Shin Tae-yong memberikan penjelasan lebih rinci soal lokasi TC setelah Kroasia.
Saat timnas berjuluk Garuda Nusantara masih berlatih di Kroasia, tim pelatih dan PSSI sempat berdiskusi perihal pemilihan lokasi lanjutan. Selain Belanda dan Jepang, juga sempat muncul Australia dan Korea Selatan sebagai lokasi pemusatan latihan.
"Untuk TC ke Australia dan Jepang memang pernah dibicarakan, tapi banyak pertimbangan dan karena Corona ini tidak bisa (ke sana). Sementara ke Korea harus dikarantina dua minggu. Untuk TC nantinya bagaimana harus didiskusikan lebih lanjut dengan Ketum (PSSI)," Coach Shin menyampaikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020