Kota Singkawang satu dari tiga kota yang terpantau dalam pengukuran inflasi di Kalimantan Barat pada Oktober 2020 mengalami inflasi tertinggi di regional Kalimantan yakni sebesar 0,35 persen.
"Dari 12 kota terpantau di Kalimantan atau dari 3 kota terpantau di Kalimantan Barat mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,35 persen," ujar Kepala BPS Kalbar, Moh. Wahyu Yulianto di Pontianak, Senin.
Ia menambahkan untuk Kabupaten Sintang juga termasuk tinggi inflasinya yakni sebesar 0,26 persen atau berada di posisi ketiga dari 12 kota yang terpantau di Kalimantan.
"Kota Pontianak sendiri yang mengalami deflasi yakni 0,04 persen. Harga terkendali baik di pusat ibu kota Provinsi Kalimantan Barat ini," jelas dia.
Secara umum, dari tiga kota terpantau, Kota Pontianak, Kota Singkawang dan Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat mengalami inflasi sebesar 0,06 persen pada Oktober 2020.
"Sedangkan untuk inflasi tahun kalender sampai dengan Oktober 2020 di Kalbar sebesar 1,56 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun yakni Oktober 2020 terhadap Oktober 2019 sebesar 1,77 persen,"
Dilihat dari sisi komoditas, inflasi didorong oleh beberapa yang mengalami kenaikan harga pada Oktober 2020. Komoditas tersebut di antaranya daging ayam ras, minyak goreng, kecambah, bawang merah, cabai merah, ikan baung, ikan bawal, ikan tenggiri, ayam hidup, dan sawi hijau.
"Sedangkan beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Oktober 2020 adalah telur ayam ras, ikan kembung, tarif angkutan udara, wortel, tomat, ketimun, tarif listrik, beras, buncis, dan kangkung," kata dia.
Terpantau harga pangan masyarakat di awal November 2020 di Pasar Flamboyan Pontianak saat ini untuk bawang merah Rp28.000 per kilogram, bawang putih Rp21.000 per kilogram, cabe kering dan keriting di kisaran Rp50.000 - Rp55.000 per kilogram, cabai rawit antar pulau Rp34.800 per kilogram, cabai rawit lokal Rp61.000 per kilogram, ayam ras Rp25.000 per kilogram, harga sapi Rp129.000 per kilogram dan beberapa jenis lainnya relatif stabil.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Dari 12 kota terpantau di Kalimantan atau dari 3 kota terpantau di Kalimantan Barat mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,35 persen," ujar Kepala BPS Kalbar, Moh. Wahyu Yulianto di Pontianak, Senin.
Ia menambahkan untuk Kabupaten Sintang juga termasuk tinggi inflasinya yakni sebesar 0,26 persen atau berada di posisi ketiga dari 12 kota yang terpantau di Kalimantan.
"Kota Pontianak sendiri yang mengalami deflasi yakni 0,04 persen. Harga terkendali baik di pusat ibu kota Provinsi Kalimantan Barat ini," jelas dia.
Secara umum, dari tiga kota terpantau, Kota Pontianak, Kota Singkawang dan Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat mengalami inflasi sebesar 0,06 persen pada Oktober 2020.
"Sedangkan untuk inflasi tahun kalender sampai dengan Oktober 2020 di Kalbar sebesar 1,56 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun yakni Oktober 2020 terhadap Oktober 2019 sebesar 1,77 persen,"
Dilihat dari sisi komoditas, inflasi didorong oleh beberapa yang mengalami kenaikan harga pada Oktober 2020. Komoditas tersebut di antaranya daging ayam ras, minyak goreng, kecambah, bawang merah, cabai merah, ikan baung, ikan bawal, ikan tenggiri, ayam hidup, dan sawi hijau.
"Sedangkan beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Oktober 2020 adalah telur ayam ras, ikan kembung, tarif angkutan udara, wortel, tomat, ketimun, tarif listrik, beras, buncis, dan kangkung," kata dia.
Terpantau harga pangan masyarakat di awal November 2020 di Pasar Flamboyan Pontianak saat ini untuk bawang merah Rp28.000 per kilogram, bawang putih Rp21.000 per kilogram, cabe kering dan keriting di kisaran Rp50.000 - Rp55.000 per kilogram, cabai rawit antar pulau Rp34.800 per kilogram, cabai rawit lokal Rp61.000 per kilogram, ayam ras Rp25.000 per kilogram, harga sapi Rp129.000 per kilogram dan beberapa jenis lainnya relatif stabil.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020