Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa neraca perdagangan Kalbar pada periode Januari – September  2020 masih surplus sebesar 500,04 juta dolar AS.

“Neraca perdagangan Kalbar masih terjaga baik dan hal itu ditunjukkan dengan surplus. Artinya nilai ekspor lebih besar daripada impor,” ujar Kepala BPS Kalbar Moh Wahyu Yulianto di Pontianak, Senin.

Ia menyebutkan bahwa untuk nilai ekspor Kalbar sendiri pada periode  Januari – September 2020 sebesar 828,89 juta dolar AS.

“Sedangkan untuk nilai impor Kalbar di periode yang sama  hanya  sebesar 328,85  juta dolar AS,” kata dia.

Ia menjelaskan pada sisi ekspor terutama golongan barang jenis Bijih, Kerak dan Abu  Logam (HS26) masih mendominasi atau tertinggi. Nilai ekspor HS26 dari Januari – September 2020 sebesar 404,17  juta dolar AS.

“Dibandingkan dengan periode yang sama untuk HS26 dengan tahun lalu, nilai ekspor tahun ini ada kenaikan signifikan yakni dari 299,05 juta dolar AS pada 2019 dan kini menjadi   404,17 juta dolar AS,” kata dia.

Untuk tujuan ekspor Kalbar pada Januari – September 2020 sendiri masih didominasi ke  Tiongkok sebesar 472,76 juta dolar AS.

“Dari data yang ada, Tiongkok memang masih tujuan utama terbesar Kalbar dalam melakukan ekspor ke luar,” jelas dia.

Sementara dari sisi impor, untuk golongan barang yang mendominasi Kalbar datangkan dari luar yakni Bahan Bakar Mineral  (HS27) dengan nilai 126,94 juta dolar AS.

“Memang dari data yang ada untuk golongan barang impor Kalbar terus didominasi HS27. Setelah itu biasanya baru disusul jenis barang mesin mesin / Pesawat  Mekanik (HS84),” katanya.

Sedangkan untuk impor Kalbar menurut negara asal barang yang mendominasi yakni negara Malaysia dengan nilai 143,40 juta dolar AS.

“Setelah Malaysia, negara Tiongkok juga besar negara asal barang yang di datangkan ke Kalbar di mana untuk periode Januari – September 2020 nilainya 135,95 juta dolar AS,”sebutnya.
 
 

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020