Kantor Dagang dan Industri (Kadin) Kalbar, memberikan bantuan kepada Rumah Sakit Umum Yarsi Pontianak, berupa 100 alat pelindung diri (APD) dan 500 pcs masker NK 95.

Ketua Pengurus Yarsi Pontianak, Suhadi SW di Pontianak, Sabtu, mengatakan bantuan dari Kadin Peduli, tidak hanya hari ini, tetapi sebelumnya juga telah memberikan kontribusi yang tidak sedikit bagi RSU Yarsi Pontianak.

Di antaranya, dua buah tangki air, yang saat ini terpasang di samping pintu masuk RSU Yarsi, alat pengukur suhu badan, alat pelindung diri, masker dan sejumlah uang tunai.

"Kesemuanya ini sangat membantu para tenaga medis yang berada di garda terdepan dalam penanganan COVID-19," katanya.

Bantuan diberikan langsung oleh Ketua Kadin Kalbar, Santioso Tio, kepada Ketua Pengurus Yarsi Pontianak, Suhadi SW didampingi Sekretaris Umum Yarsi, Ismuni.

"Bantuan tersebut selain bermanfaat bagi para tenaga medis, juga dapat menambah semangat dan motivasi bagi kami dalam menjalankan tugas menolong sesama yang sangat memerlukan bantuan medis, utamnya mereka yang terpapar COVID-19," ujarnya.

Suhadi berharap bantuan ini tidak hanya dari Kadin Peduli, tetapi elemen masyarakat yang lain juga bisa berkontribusi, saat inilah waktu yang tepat untuk membantu sesama dalam melawan COVID-19. Kalau semua pihak peduli maka COVID-19 akan segera hengkang dari Bumi Kalbar.

"Protokol kesehatan hendaknya terus dipatuhi oleh semua pihak, karena kalau masyarakatnya tidak mengindahkannya atau bandel tidak mau pakai masker, sering berkerumun, hidup sesuka hati, maka yang rugi kita semua dan yang paling menanggung resiko adalah para tenaga medis," ujarnya.

Dia menambahkan, dalam memberikan pelayanan, pihak RSU Yarsi juga tetap mengutamakan protokol kesehatan, guna mencegah penyebaran COVID-19, apalagi saat ini, banyak pasien yang OTG (Orang Tanpa Gejala).

Sementara itu, Ketua Kadin Kalbar, Santioso Tio, menyampaikan bahwa bantuan yang diberikan kepada RSU Yarsi Pontianak adalah sebagai bentuk kepedulian Kadin terhadap para tenaga medis yang berada di garis depan dalam penanganan COVID-19.

"Mereka harus diberikan perlindungan agar dalam bekerja tidak ragu dan bimbang, karena para tenaga medis saat ini, dalam bekerja berisko tinggi terpapar COVID-19, oleh karenanya kita sebagai sesama berkewajiban terhadap mereka, agar dalam melaksanakan tugas kemanusiaan, tidak bimbang dan ragu," katanya.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020