Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Musta'an mengatakan sudah menyebarkan 1.363 petugas pengawas pemilu di wilayah Kapuas Hulu dalam rangka mengawasi pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di daerah tersebut.
 
"Jajaran Bawaslu itu ada 1.363 orang sampai ke tingkat desa dan dusun untuk mengawasi Pilkada Kapuas Hulu dan kami perketat pengawasan dengan patroli serentak hingga menjelang masa pencoblosan," kata Musta'an, di Putussibau Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Selasa.
 
Disampaikan Musta'an, patroli gabungan Bawaslu dan jajaran beserta anggota TNI, Polri dilaksanakan selama masa tenang, di sejumlah titik rawan yang berpotensi terjadinya praktik politik uang dan sejenisnya.
 
Menurut dia, pihaknya juga sudah menetapkan sejumlah daerah yang berpotensi terjadi pelanggaran dalam pelaksanaan Pilkada Kapuas Hulu.
 
"Semua sudah kami petakan, bahkan kami menyurati pemerintah daerah, kepolisian dan TNI untuk turut serta terlibat dalam pengawasan, selain itu kami juga menggandeng tokoh adat sebagai mitra Bawaslu," kata Musta'an.
 
Ia mengatakan peranan masyarakat juga sangat penting dalam mencegah terjadinya politik uang.
 
"Kami minta semua pihak proaktif mengawasi dan mengawal Pilkada Kapuas Hulu, apabila terjadi pelanggaran atau praktik politik uang, tangkap dan laporkan disertai bukti yang kuat, kami akan tindak tegas," pinta Musta'an.
 
Ditegaskan Musta'an, apabila ditemukan pelanggaran maka Bawaslu Kapuas Hulu tidak akan segan-segan melakukan tindakan sesuai aturan berlaku.
 
Untuk politik uang, kata Musta'an bisa masuk dalam hukum pidana, baik pemberian mau pun penerimaan.
 
"Masyarakat jangan takut melaporkan apabila ada praktek politik uang," kata dia.

Pilkada Kapuas Hulu diikuti tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati, terdiri dari pasangan nomor urut 1 Hamdi Jafar - Jhon Itang, paslon nomor urut 2 H Baiduri - Rufina Sedang, dan paslon nomor urut 3 Fransiskus Diaan - Wahyudi Hidayat.

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020