Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalbar, Heronimus Hero mengatakan siap mengoptimalkan ekspor komoditi perkebunan untuk membantu program pemulihan ekonomi.

“Peran sektor perkebunan di Kalbar terutama dalam menggerakkan ekonomi masyarakat dan daerah cukup potensial. Bahkan menjadi satu di antara menjadi penyumbang terbesar dalam pertumbuhan ekonomi di Kalbar, sehingga perlu tetap dioptimalkan,” ujarnya di Pontianak, Kamis.

Baca juga: Pekerja perempuan juga berperan di perkebunan sawit

Di sela-sela peringatan Hari Perkebunan Nasional Ke-63 tahun 2020, Heronimus menjelaskan bahwa di tengah pandemi nilai ekspor dari sektor perkebunan hingga November 2020 di Kalbar mencapai 114,34 juta dolar AS atau Rp1,6 triliun.

“Saat ini ini komoditas unggulan Kalbar dari perkebunan seperti sawit, karet, kelapa dalam, kopi dan lainnya terus membaik. Sehingga menjadi angin segar bagi masyarakat dan daerah,” ujarnya.

Dari sisi lapangan kerja, sektor perkebunan juga banyak melibatkan masyarkat.

“Sektor perkebunan untuk karet saja ada 1,25 juta orang yang terlibat di dalamnya. Belum lagi perkebunan sawit, kelapa dalam serta lainnya. Kembali, sektor perkebunan menjadi penggerak utama ekonomi dan kesejahteraan di Kalbar terbukti saat ini khusus Nilai Tukar Petani (NTP) sektor perkebunan di Kalbar mencapai 124,75 persen,” jelas dia.

Baca juga: Ekspor kelapa bulat ditutup harga di petani harus dijamin

Berdasarkan data BPS Kalbar bahwa Ekonomi Kalbar triwulan III-2020 dibanding triwulan III-2019 (y-on-y) terkontraksi 4,46 persen. Kontraksi dialami oleh beberapa lapangan usaha dengan kontraksi terdalam yaitu Transportasi dan Pergudangan sebesar 28,77 persen, diikuti Jasa Lainnya sebesar 20,23 persen serta Penyedia Akomodasi dan Makan Minum sebesar 15,74 persen.

Sedangkan lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang mempunyai andil ekonomi terbesar di Kalbar yaitu 20,93 persen tumbuh sebesar 0,84 persen.

Struktur PDRB Kalbar menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan III-2020 tidak menunjukkan perubahan yang berarti, pertanian, kehutanan, dan perikanan, industri pengolahan, perdagangan besar-eceran, reparasi mobil-sepeda motor dan konstruksi masih mendominasi PDRB Kalbar.

Baca juga: Harga TBS kelapa sawit di Kalbar tertinggi capai Rp2.057,74 per kilogram
Baca juga: Disbun Kalbar peringkat tiga keterbukaan informasi badan publik
Baca juga: Harga karet tingkat petani di Sambas capai Rp11.000 per kilogram
 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020