Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya berperan dalam membantu pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan menyelenggarakan Gebyar dan Sarasehan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Mandiri (GP3M).

"Kubu Raya menjadi satu diantara 30 kabupaten di Indonesia yang menerima program GP3M dari Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan mutu pendidikan, sehingga mampu memberikan pelayanan yang baik terhadap anak didik," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Selasa.

Dia mengatakan dilaksanakannya agenda ini untuk memantik semangat agar energi yang ada bisa berlipat dan meningkat lagi ke depannya. Karena sekarang semuanya sudah dihadapkan dengan era yang serba cepat.



Untuk itu diperlukan adaptasi dan berusaha tetap produktif meski di dihadapkan dengan pandemi COVID-19, justru bagaimana bisa mengambil kesempatan agar produk-produk Kubu Raya bisa dibentengi ke depannya.

"Terkait dengan UMKM yang memiliki peluang cukup besar ini, justru di kalangan perempuan. Karena UMKM merupakan produk olahan, baik makanan, minuman maupun kerajinan dan ekonomi kreati yang saat ini menjadi pasar terbuka dan tentu pemerintah Kubu Raya memaksimalkan arah kebijakan dengan program yang memperkuat ekonomi lokal, melalui pemberdayaan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan lokal," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya Muhammad Ayub mengatakan GP3M merupakan gerakan yang diinisiasi Direktorat Pendidikan Masyarakat (Dikmas) dan pendidikan khusus.

Untuk menunjang gerakan ini, Kemendikbud menyelenggarakan Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan (PKHP). PKHP ini diberikan Kemendikbud kepada Disdikbud Kubu Raya yang di dalamnya dilaksanakan Lembaga Khusus dan Pelatihan (LKP), PKBM dan PKK di bawah binaan Disdikbud Kubu Raya.



"Selama ini kita terus memantau perkembangan ibu-ibu dari masing-masing kecamatan dalam pengembangan lobster air tawar selama mereka mengikuti pelatihan beberapa waktu lalu. Meski pelatihannya sudah selesai, berdasarkan pantauan petugas di lapangan, Alhamdulillah, pengembangan lobster air tawar masih berlanjut dan ditingkatkan di rumah mereka masing-masing," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang PAUD Disdikbud Kabupaten Kubu Raya Asmil Ratna mengatakan pada tahun 2020, hanya ada 30 kabupaten dari 500 lebih kabupaten di Indonesia yang menerima program dari Direktorat pendidikan kemasyarakatan dan pendidikan khusus, satu diantaranya Kabupaten Kubu Raya.

"Untuk kegiatan PKHP ada 10 organ yang diminta untuk diajukan proposalnya, di antanya enam dari PKBM binaan Disdikbud, 2 dari PKK (PKK kabupaten dan desa) serta 2 dari mitra Pemda Kubu Raya (Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) dan Serikat Perempuan Basis Perempuan (SPBK))," katanya.

Asmil menuturkan pihaknya akan menindaklanjuti kegiatan ini bagi ibu-ibu yang sudah melakukan pendidikan dan pelatihan, Bagi ibu-ibu di Prokindo yang mendapatkan program menjahit yang nantinya akan diarahkan ke koperasi, ke depannya bisa mengakses untuk program yang terkait dengan Bantuan Operasional Sekolah (Bosda) dan program pengadaan keperluan sekolah di masa adaptasi kebiasaan baru.



"Seperti menjahit masker kain dan seragam sekolah. Kami berharap, tahun depan program ini tidak hanya di masa pandemi saja, namun akan kita sinergikan dengan dinas-dinas lainnya, seperti Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Dinas Koperasi UMKM dan perdagangan yang memiliki program hampir sama dengan kami," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020