Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kalbar, Prof Dr Thamrin Usman, DEA mendukung pencanangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) untuk menghadirkan listrik murah dan meningkatkan daya saing.
"Kita sangat mendukung sekali hadirnya PLTN di Kalbar karena bisa memberikan listrik murah. Sehingga itu bisa membawa Kalbar mampu bersaing dari sisi perekonomian dan lainnya," ujarnya saat diskusi terfokus hasil studi dan aspirasi yang digelar Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak di Jakarta, Selasa.
Mantan Rektor Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak ini menambahkan apalagi sekarang Kalbar masih membeli listrik dari negara jiran, Malaysia. Hal tentu harus menjadi perhatian agar kemandirian listrik harus ada.
"Apalagi untuk stok bahan baku uranium di Melawi untuk reaktor nuklir menghasilkan listrik kapasitas dan jumlah cukup lama,"jelas dia.
Terkait teknologi PLTN menurutnya juga sudah tersedia dan tinggal dihadirkan.
"Target pencanangan PLTN pertama di Indonesia yang ada di Kalbar ini tentu bisa menjadi landmark daerah ini. Ini menjadi kebanggaan dan bisa menjadi motor kemajuan daerah. Negara maju dalam suplai listrik melalui PLTN," katanya.
Terkait dukungan pimpinan daerah, Gubernur Kalbar dengan adanya modal yang besar untuk mewujudkan PLTN di Kalbar. Menurutnya dukungan tersebut gerak dan langkah yang sama sehingga bisa menjadi program stategis.
"Kita melihat Batan wewenangnya tidak pada pembangunan dan komersil. Untuk Batan bergandeng tangan dengan pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan mimpi besar Indonesia. Soal saintis Batan tentu sudah luar biasa," kata dia.
Ia memberikan catatan juga bahwa hadirnya PLTN di Kalbar harus memberikan manfaat nyata juga bagi masyarakat sekitar. Masyarakat yang ada diperkuat.
"Untuk komunikasi penting dengan masyarakat namun harus ada hitam putih," katanya.
Dalam diskusi terfokus hasil studi dan aspirasi yang digelar Batan dan Untan Pontianak tersebut diikuti dari berbagai pihak seperti Batan itu sendiri, Bapeten, LPPM Untan Pontianak, ICMI Kalbar, pakar energi, akademisi Untan Pontianak, Bappeda Kalbar, tokoh adat Bengkayang, tokoh agama, MUI Kalbar, mahasiswa, Kommun Kalbar dan ANTARA Kalbar serta lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Kita sangat mendukung sekali hadirnya PLTN di Kalbar karena bisa memberikan listrik murah. Sehingga itu bisa membawa Kalbar mampu bersaing dari sisi perekonomian dan lainnya," ujarnya saat diskusi terfokus hasil studi dan aspirasi yang digelar Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak di Jakarta, Selasa.
Mantan Rektor Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak ini menambahkan apalagi sekarang Kalbar masih membeli listrik dari negara jiran, Malaysia. Hal tentu harus menjadi perhatian agar kemandirian listrik harus ada.
"Apalagi untuk stok bahan baku uranium di Melawi untuk reaktor nuklir menghasilkan listrik kapasitas dan jumlah cukup lama,"jelas dia.
Terkait teknologi PLTN menurutnya juga sudah tersedia dan tinggal dihadirkan.
"Target pencanangan PLTN pertama di Indonesia yang ada di Kalbar ini tentu bisa menjadi landmark daerah ini. Ini menjadi kebanggaan dan bisa menjadi motor kemajuan daerah. Negara maju dalam suplai listrik melalui PLTN," katanya.
Terkait dukungan pimpinan daerah, Gubernur Kalbar dengan adanya modal yang besar untuk mewujudkan PLTN di Kalbar. Menurutnya dukungan tersebut gerak dan langkah yang sama sehingga bisa menjadi program stategis.
"Kita melihat Batan wewenangnya tidak pada pembangunan dan komersil. Untuk Batan bergandeng tangan dengan pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan mimpi besar Indonesia. Soal saintis Batan tentu sudah luar biasa," kata dia.
Ia memberikan catatan juga bahwa hadirnya PLTN di Kalbar harus memberikan manfaat nyata juga bagi masyarakat sekitar. Masyarakat yang ada diperkuat.
"Untuk komunikasi penting dengan masyarakat namun harus ada hitam putih," katanya.
Dalam diskusi terfokus hasil studi dan aspirasi yang digelar Batan dan Untan Pontianak tersebut diikuti dari berbagai pihak seperti Batan itu sendiri, Bapeten, LPPM Untan Pontianak, ICMI Kalbar, pakar energi, akademisi Untan Pontianak, Bappeda Kalbar, tokoh adat Bengkayang, tokoh agama, MUI Kalbar, mahasiswa, Kommun Kalbar dan ANTARA Kalbar serta lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020