Warga Dusun Pana, Desa Sumsum, Kecamatan Mandor mendapatkan bantuan rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari Komando Distrik Militer (Kodim) 1201/Mempawah.

"Kami ucapkan terima kasih kepada Kodim 1201/Mempawah yang selalu hadir di tengah masyarakat serta peduli pada warga kita. Meski bantuan ini berupa bangunan, namun sedikit banyak sangat membantu bagi penerima bantuan terlebih ini akan menjadi kado terindah bagi Bapak Uging yang hari ini menerimanya," kata Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Ocin mewakili Bupati Landak dr. Karolin Margret Natasa di Ngabang, Sabtu.

Saat meresmikan sekaligus menyerahkan kunci rumah tersebut, Ocin mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Landak mengucapkan terima kasih kepada Kodim 1201/Mempawah yang telah peduli pada warga Kabupaten Landak.

Lebih lanjut Ocin juga mengatakan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) merupakan tanggungjawab lintas sektoral, mengingat SDM Kabupaten Landak untuk saat ini masih perlu diperhatikan guna menciptakan SDM yang maju dan siap bersaing di masa yang akan datang.

"Membangun SDM ini tidak mudah, karena hal ini menyangkut banyak hal dan beragam. Oleh sebab itu perlu kerja sama yang solid dan saling bersinergi antar pihak," tuturnya.

Menurutnya, hadirnya Kodim 1201/Mempawah di wilayah Kabupaten Landak sangat membantu banyak hal. "Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada Pak Dandim, Camat Mandor, Kades Sumsum serta warga disini yang telah mendukung semuanya," katanya.

Ocin juga tidak lupa mengingatkan kepada seluruh warga yang hadir untuk tetap mengikuti arahan pemerintah dengan mempedomani Surat Edaran Bupati Landak tentang pedoman perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Secara Khusus bagi warga kita yang akan beragama Kristen yang tidak lama lagi merayakan Natal, kami minta untuk tetap mengikuti imbauan dari Bupati Landak. Sedangkan secara umumnya kami juga menyampaikan pesan Bupati Landak untuk tetap menerapkan Protokol Kesehatan 4M yakni Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun, Menjaga jarak dan Menghindari kerumunan," katanya.

Seperti diketahui Bapak Uging saat ini hidup sebatang kara, sedangkan anaknya ada 5 orang namun semua sudah tidak tinggal dengannya. Kedua orang anaknya sudah berkeluarga, sementara yang lainnya masih dalam perantauan. Kemudian 1 dari 5 bersaudara, anak perempuannya sudah 8 tahun merantau ke negara Malaysia yang hingga kini tak kunjung pulang serta tidak ada kabar.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020