Desa Mensiau dan Desa Menua Sadap wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat mendapatkan penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutan terkait Program kampung iklim (Proklim).

"Masyarakat di dua desa tersebut mengelola produk pengolahan cuka kayu, pengolahan serai wangi dan produk kerajinan tenun yang semuanya dari bahan alami serta melestarikan alam dengan kearifan lokal dan itu sangat luar biasa," kata Staf Ahli Menteri LHK Winarni, usai menyerahkan penghargaan Porklim dari Menteri LHK di Mensiau wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Sabtu.

Disampaikan Winarni, untuk pembangunan berkelanjutan perlu pembinaan kepada masyarakat dalam mengelola potensi daerah yang tetap mengdepankan kearifan lokal dan kelestarian lingkungan.

Salah satunya, cuka kayu bahan alami yang bisa di olah menjadi hand sanitizer, itu perlu di kembangkan, serta peran stakeholder untuk melakukan pembinaan.

"Kami dari kementerian siap mendukung dan mensuport upaya pemerintah daerah dan masyarakat dalam kegiatan tersebut," kata Winarni.

Menurut dia, hal tersebut sejalan dengan program pemerintah agar adanya pembangunan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.

"Kami sangat mengapresiasi kerjasama dan sinergitas Pemkab Kapuas Hulu dan Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum untuk pemberdayaan masyarakat," ucap Winarni.

Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir menyampaikan terima kasih atas penghargaan untuk dua desa tersebut, dengan harapan agar program pembangunan kedepannya dapat lebih sinergis antara pemerintah daerah dengan pihak terkait seperti LSM dunia atau NGO.

"Tentu kami sangat mendukung program pemberdayaan masyarakat di kawasan taman nasional, kami berharap program berkelanjutan itu singkron dengan Organisasi perangkat daerah, artinya sejalan tidak berjalan sendiri-sendiri," kata Nasir.

Ia pun berpesan kepada masyarakat terus menggali potensi kearifan lokal untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan penyerahan Kehati Award kepada Margaretha Mala seorang pengerajin tenun dengan menggunakan pewarna alami dari Desa Menua Sadap Kecamatan Embaloh Hulu wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat.

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020