Produk kecantikan dan perawatan diri (make-up and skincare) dari Indonesia kian menunjukkan tren positif, dengan menjadi produk favorit dan diminati oleh pengguna TikTok di Tanah Air, menurut situs pembanding harga di Asia Tenggara, iPrice.

Menurut data yang dibagikan pada Rabu, iPrice mencatat, di masa pandemi ini, produk perawatan diri lebih stabil dibandingkan dengan make-up. Hal ini didorong dengan situasi pandemi yang memaksa masyarakat berada di rumah, sehingga riasan cenderung lebih jarang digunakan.

Brand lokal Somethinc berhasil menduduki peringkat teratas dengan total hashtag views sebanyak 57,3 juta di Tiktok. Ini adalah total views tertinggi sebagai brand skincare lokal. Somethinc lalu diikuti Wardah dengan total hashtag views sebanyak 17,1 juta.

Brand lokal lainnya adalah Avoskin dengan 15 juta hashtag views, diikuti oleh Emina dengan total 11 juta hashtag views. Untuk peringkat kelima diduduki oleh Lacoco dengan total hashtag view sebanyak 5 juta.

Baca juga: 84 persen wanita Indonesia mengaku tidak tahu jika dirinya cantik

Penetrasi produk lokal dengan sertifikasi halal memiliki peranan penting di Indonesia sebagai negara dengan mayoritas Muslim. Euromonitor menyebutkan brand lokal dengan logo halal memiliki kesempatan untuk mengakuisisi konsumer lebih besar dibandingkan yang tidak.

Sedangkan untuk skincare asal Korea, Some By Mi menduduki peringkat pertama dengan total hashtag views sebanyak 33 juta, diikuti oleh brand Laneige dengan total hastag view sebanyak 24,5 juta.

Kedua produk ini berada di kelas berbeda. Some By Mi digolongkan sebagai produk yang lebih ramah dompet, sementara Laneige tergolong sebagai premium skincare brand.

Sementara untuk western brand, produk The Ordinary menduduki peringkat pertama dengan total hashtag view sebanyak 611 juta, lalu diikuti oleh brand Garnier dengan total view sebanyak hampir 121 juta. Di peringkat ketiga ada Cetaphil dengan total hashtag viewers sebanyak 57 juta.

Tren skincare dari produk yang lebih ramah di kantong mulai menjadi pilihan para penyukanya dikarenakan para pengguna mulai semakin pintar dalam memilih bahan dan kandungan dalam produk.

Somethinc, Some by Mi dan The Ordinary adalah tiga brand yang digolongkan sebagai produk drugstore dengan harga yang lebih ramah dompet.

Baca juga: Produk kecantikan Livienne gelar bakti sosial di Singkawang

Produk skincare premium juga mulai diminati banyak wanita di Indonesia yang datang dari golongan wanita karir atau yang memiliki penghasilan mandiri. Berdasarkan data dari Euromonitor, beberapa brand premium yang mulai banyak penggunanya di Indonesia adalah Make Up For Ever, MAC, LaMer, Benefit, Bobby Brown dan SK-II.

Namun, skincare premium pun bisa saja dicicip oleh para penyuka produk kecantikan di Indonesia. Tak kehilangan akal, "share in jar" menjadi alternatif bagi mereka yang ingin mencoba terlebih dahulu produk premium dengan harga miring, sebelum akhirnya berkomitmen untuk membeli produk dalam kemasan full-size.

Sementara, untuk produk skincare yang paling banyak digunakan selama pandemi ini antara lain facial cleanser atau facial wash dan pelembab. Di sisi lain, penggunaan tabir surya mengalami penurunan signifikan selama pandemi yaitu 13,4 persen karena dianggap tidak perlu jika hanya beraktivitas di rumah.


Baca juga: Jepang Menawarkan Perawatan Berupa 'Facial Keong'
Baca juga: Perdesti : Klinik Estetika Indonesia Sudah Berskala Internasional
Baca juga: Martinez Livienne berbagi tips pada peserta Beauty Class di Kota Pontianak

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020