Kota-kota besar Taiwan telah mengurangi acara Malam Tahun Baru dan meminta orang-orang untuk menonton kembang api serat perayaan lainnya dari rumah, setelah muncul kasus pertama virus corona varian dari Inggris muncul di sana.

Taiwan telah mengendalikan pandemi dengan baik berkat tindakan pencegahan dini yang efektif, termasuk karantina untuk setiap kedatangan dari luar negeri, dengan 800 kasus yang dikonfirmasi, termasuk tujuh kematian, hampir semuanya datang dari luar.

Baca juga: Bupati larang masyarakat Kubu Raya rayakan Tahun Baru dengan keramaian
Baca juga: TNI perketat pengawasan di batas RI-Malaysia jelang Tahun Baru

Tapi pemerintah terkejut dengan munculnya transmisi pertama di domestik sejak April, dikonfirmasi bulan ini, juga kasus pertama virus corona varian Inggris, yang diumumkan pada Rabu (30/12). Kedua pasien kini diisolasi di rumah sakit.

Kota Kota Kaohsiung, Tainan, Taichung, Taoyuan, Chiayi dan Keelung telah melarang masyarakat datang ke acara publik seperti pesta kembang api, dan meminta mereka untuk menontonnya dari televisi atau secara daring.

Kendati demikian, dikutip dari Reuters, pemerintah kota Taipei mengatakan orang-orang masih bisa menonton secara langsung, di mana acara kembang api utama dinyalakan di luar Taipei 101, yang pernah jadi gedung tertinggi dunia.

Namun kapasitasnya dibatasi menjadi 40.000 orang, setengah dari rencana, dan para peserta harus mendaftarkan data pribadi serta memakai masker.
 

Baca juga: Bupati Landak larang kerumunan di malam tahun baru
Baca juga: Kapolres Kapuas Hulu imbau jangan ada kerumunan malam Tahun Baru
Baca juga: Kapolresta Pontianak melarang warga rayakan malam Tahun Baru
 

Pewarta: Nanien Yuniar

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020