Pj Bupati Bengkayang, Kalimantan Barat, Yohanes Budiman mengayakan bahwa pihaknya masih menunggu informasi yang detail terkait vaksinasi COVID-19 mulai dari tahap pendistribusian, penyimpanan hingga bagaimana proses vaksinasi itu sendiri.

“Kita terus pantau perkembangannya dan yang pasti ini yang sedang kita kaji benar-benar,” ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Selasa.

Ia telah meminta kepada Kadis Kesehatan Kabupaten Bengkayang untuk terus memantau perkembangan terkait vaksin Sinovac. Terutama apabila sudah mendapat pedoman secara detail terkait hal-hal yang perlu jadi perhatian dalam vaksinasi nantinya.

“Apabila kita sudah dapat pedoman vaksinasi akan dilakukan lagi rapat tingkat kabupaten degan melibatkan seluruh stakeholder terkait. Tentunya ini kita lakukan untuk menentukan langkah ke depannya seperti apa,” katanya.

Pihaknya tidak ingin hanya mengejar target kecepatan pelaksanaan vaksinasi semata. Tapi harus benar-benar dilakukan secara hati-hati dan sesuai pedoman.

"Artinya, semua prosedur harus benar-benar kita lewati secara ketat,” kata dia.

Pihaknya tidak mau dalam pelaksanaan vaksinasi di lapangan nanti malah terjadi kontra terhadap upaya pemerintah dalam melakukan vaksinasi kepada masyarakat.

Sebelumnya, Pemkab Bengkayang telah mengusulkan sebanyak 1.300 vial vaksin sinovac untuk penanganan COVID-19 di Kabupaten Bengkayang. Jumlah tersebut disesuaikan dengan jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang ada di Kabupaten Bengkayang mengingat nakes merupakan pihak yang diutamakan untuk diberikan vaksinasi, sesuai dengan ketentuan dari pemerintah pusat.

“Terlebih untuk tahap pertama ini, dalam aturannya akan diutamakan kepada nakes. Itu yang paling diutamakan,” terangnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Bengkayang, Fransiskus menanggapi positif sekaligus mengapresiasi langkah Pemerintah Pusat atas pendistribusian vaksin guna penanganan COVID-19.

Ia meminta kepada Pemkab Bengkayang agar ke depannya ketika vaksin tersebut sudah didistribusikan ke daerah, vaksinasi dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Terutama sasaran penerima vaksin pertama, yakni nakes sebagai garda terdepan penanganan COVID-19.

“Sesuai dengan instruksi bapak Presiden bahwa vaksin-vaksin ini harus didahulukan kepada para nakes yang bertugas sebagai garda terdepan dan berhadapan langsung dengan pasien terkonfirmasi,” kata dia.

Baca juga: Distribusi vaksin COVID-19 lebih sulit dari yang diperkirakan
Baca juga: BPOM umumkan status vaksin Sinovac

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021