Rombongan DPRD Kabupaten Kayong Utara meninjau ruas Jalan Teluk Melano - Perawas yang sempat rusak berat beberapa waktu lalu dan kini telah selesai dikerjakan.
“Faktor kondisi tanah dan cuaca menjadi halangan terberat dalam pengerjaan jalan menembus jalan trans Kalimantan tersebut. Ada sekitar kurang lebih tiga kilometer yang berada di dataran rendah, jika air pasang atau curah hujan yang tinggi mengakibatkan tergenang air," ujar Ketua DPRD Kayong Utara Sarnawi saat dihubungi di Sukadana, Kamis.
Ia menjelaskan dari hasil peninjauan tersebut ada catatan khusus bagi pemerintah setempat untuk melakukan kegiatan normalisasi sepanjang 10 kilometer agar jalan nantinya tidak tergenang air.
"Ini yang harus kita pikirkan bersama untuk mencarikan solusi agar jalan yang sudah terbuka ini bisa tetap baik agar 2021 ini kita sudah bisa dimanfaatkan," jelasnya.
Dalam kunjungan kerja tersebut diikuti Plt Kepala Dinas PUPR, Bappeda, BKD dan pihak perusahaan kelapa sawit yang ada di sekitar jalan Teluk Melano - Perawas.
Jalan Melano-Perawas memiliki panjang 13.657 meter atau 13,6 kilometer. Hadirnya Jalan Melano-Perawas menjadi akses darat dari Kayong Utara untuk lebih singkat menuju Kota Pontianak. Jalan tersebut nantinya bisa memangkas waktu tempuh ke ibu kota provinsi dari semula 11 jam bisa menjadi 6 jam.
Dengan akses yang mudah dan lancar serta waktu tempuh yang singkat memungkinkan mobilitas orang dan barang dari dan ke Kayong Utara lebih maksimal. Sektor ekonomi dipastikan akan lebih menggeliat dan bisa mendorong kesejahteraan masyarakat di Bumi Kayong Utara tersebut. Kondisi jalan mulus dan lancar sudah menjadi dambaan masyarakat sehingga daerah tersebut memiliki akses darat langsung ke provinsi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
“Faktor kondisi tanah dan cuaca menjadi halangan terberat dalam pengerjaan jalan menembus jalan trans Kalimantan tersebut. Ada sekitar kurang lebih tiga kilometer yang berada di dataran rendah, jika air pasang atau curah hujan yang tinggi mengakibatkan tergenang air," ujar Ketua DPRD Kayong Utara Sarnawi saat dihubungi di Sukadana, Kamis.
Ia menjelaskan dari hasil peninjauan tersebut ada catatan khusus bagi pemerintah setempat untuk melakukan kegiatan normalisasi sepanjang 10 kilometer agar jalan nantinya tidak tergenang air.
"Ini yang harus kita pikirkan bersama untuk mencarikan solusi agar jalan yang sudah terbuka ini bisa tetap baik agar 2021 ini kita sudah bisa dimanfaatkan," jelasnya.
Dalam kunjungan kerja tersebut diikuti Plt Kepala Dinas PUPR, Bappeda, BKD dan pihak perusahaan kelapa sawit yang ada di sekitar jalan Teluk Melano - Perawas.
Jalan Melano-Perawas memiliki panjang 13.657 meter atau 13,6 kilometer. Hadirnya Jalan Melano-Perawas menjadi akses darat dari Kayong Utara untuk lebih singkat menuju Kota Pontianak. Jalan tersebut nantinya bisa memangkas waktu tempuh ke ibu kota provinsi dari semula 11 jam bisa menjadi 6 jam.
Dengan akses yang mudah dan lancar serta waktu tempuh yang singkat memungkinkan mobilitas orang dan barang dari dan ke Kayong Utara lebih maksimal. Sektor ekonomi dipastikan akan lebih menggeliat dan bisa mendorong kesejahteraan masyarakat di Bumi Kayong Utara tersebut. Kondisi jalan mulus dan lancar sudah menjadi dambaan masyarakat sehingga daerah tersebut memiliki akses darat langsung ke provinsi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021