Sukadana (ANTARA) - Legislatif Kabupaten Kayong Utara terus mengawal perkembangan pembangunan jalan Teluk Melano - Perawas - Simpang Dua yang ditargetkan selesai pada tahun 2021 ini.
"Insya Allah tahun 2021 ini jalan tersebut harus sudah selesai,makanya terus kita kawal dan evaluasi terus progres pengerjaan," kata Ketua DPRD Kabupaten Kayong Utara Sarnawi di Sukadana, Rabu.
Ia sebelumnya memimpin rapat bersama Komisi II DPRD Kabupaten Kayong Utara, Batalyon Zipur 6/SD KODAM XII/Tanjung Pura, Dinas PUPR, dan Badan Keuangan Daerah Kabupaten Kayong Utara, bertempat di Ruang Rapat Gedung DPRD Kabupaten Kayong Utara.
Hadir pula Wakil Ketua DPRD Abdul Zamad, Muhammad Abas,SY, Wakil Ketua Komisi II, Decky Sabiandi, Sekretaris Komisi II, Bung Tomo dan Anggota Komisi II, Yulisman.
Dihadiri pula oleh Kepala Urusan Rencana Kodam XII/TP, Fahruda Arrozin, beserta jajaran Batalyon Zipur 6/SD Kodam XII/TP, Plt. Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR, Hermawan, ST, Sekretaris BKD, Tuti Rahmayanti, Sekretaris DPRD, H. Supardi, SE, beserta Kabag dan Staf pada SKPD masing-masing.
Rapat dibuka oleh Ketua DPRD, Sarnawi selaku pimpinan rapat. DPRD memberikan apresiasi kepada Kodam XII/Tanjung Pura khususnya Batalyon Zipur 6/SD dan meminta pemaparan kepada Batalyon Zipur 6/SD Kodam XII/Tanjung Pura terhadap progres dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan jalan Teluk Melano-Perawas-Simpang Dua pada tahun anggaran 2020 yang lalu dengan membawa harapan besar masyarakat Kayong Utara bahwa jalan tersebut segera tuntas dan dapat dimanfaatkan.
"Pada rapat kerja tersebut Komisi II juga fokus pada evaluasi komitmen Pemkab Kayong Utara dalam upaya kelanjutan pembangunan Jalan Teluk Melano-Perawas-Simpang Dua pada Tahun Anggaran 2021," jelasnya.
Menurutnya, hasil pemaparan dari Batalyon Zipur 6/SD Kodam XII/TP progres tahap satu sudah 100 persen dan dilanjutkan dengan pemeliharaan selama 3 bulan.
"Ada beberapa segmen dengan kendala beragam yang dihadapi di lapangan, sebagian besar faktor cuaca dengan curah hujan yang tinggi dan lahan sebagian besar gambut menyebabkan genangan di beberapa ruas jalan sehingga mengganggu distribusi material, dengan solusi yang ditawarkan adalah dengan pembangunan drainase dan turab beton untuk menjaga kualitas jalan," paparnya.