Tim Klinik Ekspor Bea Cukai Nanga Badau menyosialisasikan kemudahan proses ekspor produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) di wilayah Sintang, Kalimantan Barat, untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah tersebut.
" Di Sintang ada sekitar 3.830 UMKM dan masih mengalami kendala dalam pemasaran, sehingga kami dorong untuk menggali potensi tersebut dengan menyosialisasikan proses alur ekspor produk UMKM ke Malaysia," kata Kepala Bea Cukai Nanga Badau Wijang, saat melakukan sosialisasi di Sintang, Jumat.
Disampaikan Wijang, sebenarnya tata cara ekspor ke Malaysia mudah, mulai dari perizinan hingga alur proses ekspor. Tentu hal tersebut perlu diketahui oleh pelaku UMKM di Sintang agar masyarakat termotivasi melakukan ekspor yang akan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat Sintang.
Menurut dia, persoalan yang di hadapi pelaku UMKM Sintang terkait penasaran itu berkaitan dengan biaya transportasi yang cukup mahal, karena selama ini bahan baku di dapatkan dari luar wilayah Sintang, akhirnya berpengaruh pada tingginya harga jual produk tersebut jika di pasarkan ke Pontianak.
" Saya rasa pelaku UMKM Sintang perlu melirik pasar lain yaitu Sarawak, Malaysia, kami akan bantu proses birokrasi dan administrasi ekspornya, karena sebetulnya proses ekspor itu tidaklah rumit, silakan jika ada produk yang ingin dipasarkan ke Malaysia hubungi kami," ucap Wijang.
Sosialisasi proses alur ekspor produk UMKM yang bertema "Tukar Paham Pengembangan Rantai Pasar Produk UMKM di Kabupaten Sintang Sebagai Upaya Berkelanjutan" dilakukan bekerja sama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi UMKM Sintang dan Forum Komunikasi Masyarakat Sipil (FMKS) Sintang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021