Unit Pengawasan dan Sertifikasi Benih Perkebunan (UPSBP) yang merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Dinas Perkebunan Kalbar meluncurkan aplikasi Sistem Data Informasi Akses Benih (SiDIANih) sebagai sebuah inovasi yang menyediakan informasi, data dan akses terhadap benih perkebunan yang berada di Kalbar.
"Aplikasi SiDIANih merupakan aplikasi dengan digitalisasi layanan, proses dan sistem database yang dapat digunakan oleh para stakeholder perbenihan perkebunan. Inovasi ini juga sejalan dengan moto HUT Ke-64 Pemerintah Provinsi Kalbar maju dan inovatif. Kita hadirkan dalam rangka optimalisasi pengawasan mutu dan peredaran benih perkebunan di Kalbar," ujar Kepala Disbun Kalbar, Heronimus Hero saat meresmikan aplikasi di Kantor UPSBP Provinsi Kalbar di Pontianak, Senin.
Hero menambahkan dengan hadirnya aplikasi SiDIANih memberikan digitalisasi layanan sehingga proses dan sistem database melalui aplikasi layanan data informasi akses benih mudah dan cepat.
"Kemudian bagi kita dengan aplikasi ini mempercepat pembaharuan sistem data informasi akses benih perkebunan sesuai dengan kebutuhan organisasi yang bersifat dinamis," jelas dia.
Lanjutnya, dengan aplikasi tersebut bagi instansi meningkatkan keefektifan layanan berbasis informasi teknologi di UPSBP dalam rangka mewujudkan sasaran strategis UPSBP yaitu meningkatnya peredaran dan penggunaan benih unggul bersertifikat di area perkebunan rakyat maupun perkebunan besar.
"Sedangkan bagi stakeholder memberikan kemudahan dalam mengajukan layanan permohonan dan keefektifan waktu serta efisiensi biaya. Secara proses aplikasi, terus berkembang dan data terus kita perbaharui," kata dia.
Terkait perbenihan, Hero menjelaskan sebagaimana Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 50/Permentan/Kb.020/9/2015 tentang produksi, sertifikasi, pengawasan dan peredaran benih tanaman perkebunan bahwa pengembangan tanaman perkebunan pengawasan dilakukan terhadap setiap benih unggul/unggul lokal yang diedarkan di dalam dan antar provinsi.
"Namun faktanya sistem pengawasan mutu dan peredaran benih perkebunan yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia pada umumnya dan wilayah Kalbar pada khususnya masih belum optimal. Hal tersebut dikarenakan proses layanan serta sistem data informasi masih bersifat manual. Untuk itu lah inovasi digitalisasi layanan melalui aplikasi sebagai satu di antara solusi yang kita berikan," jelas dia.
Sementara itu, Kepala UPT UPSBP Provinsi Kalbar, Erita Fitriani mengatakan bahwa selain SiDIANih di waktu bersamaan pihaknya juga menghadirkan aplikasi Sistem Management Produsen Benih (SiProBen). Aplikasi tersebut terintegrasi dengan SiDIANih dan dihadirkan untuk kebutuhan manajemen produsen yang bersifat internal tidak dipublikasikan.
"SiProBen merupakan sistem informasi manajemen berbasis Web yang berfungsi untuk mengumpulkan, menyimpan dan mengolah data produsen menjadi informasi yang diperlukan secara cepat, tepat dan akurat," jelas dia.
Ia menjelaskan bahwa dengan SiProBen, sejak proses permohonan hingga dikeluarkannya dokumen dan pengamanan dokumen baik SMB, SKHP, SKPKKS, rekomendasi IUPB, SKKI, SKKB, SKKS, SKPBBK maupun SPLB telah menggunakan teknologi QR Code.
"Dengan diimplementasikannya SiProBen pada UPSBP Kalbar diharapkan dapat mewujudkan database produsen benih dan sistem pelayanan yang mutakhir dan terintegrasi dan aman," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Aplikasi SiDIANih merupakan aplikasi dengan digitalisasi layanan, proses dan sistem database yang dapat digunakan oleh para stakeholder perbenihan perkebunan. Inovasi ini juga sejalan dengan moto HUT Ke-64 Pemerintah Provinsi Kalbar maju dan inovatif. Kita hadirkan dalam rangka optimalisasi pengawasan mutu dan peredaran benih perkebunan di Kalbar," ujar Kepala Disbun Kalbar, Heronimus Hero saat meresmikan aplikasi di Kantor UPSBP Provinsi Kalbar di Pontianak, Senin.
Hero menambahkan dengan hadirnya aplikasi SiDIANih memberikan digitalisasi layanan sehingga proses dan sistem database melalui aplikasi layanan data informasi akses benih mudah dan cepat.
"Kemudian bagi kita dengan aplikasi ini mempercepat pembaharuan sistem data informasi akses benih perkebunan sesuai dengan kebutuhan organisasi yang bersifat dinamis," jelas dia.
Lanjutnya, dengan aplikasi tersebut bagi instansi meningkatkan keefektifan layanan berbasis informasi teknologi di UPSBP dalam rangka mewujudkan sasaran strategis UPSBP yaitu meningkatnya peredaran dan penggunaan benih unggul bersertifikat di area perkebunan rakyat maupun perkebunan besar.
"Sedangkan bagi stakeholder memberikan kemudahan dalam mengajukan layanan permohonan dan keefektifan waktu serta efisiensi biaya. Secara proses aplikasi, terus berkembang dan data terus kita perbaharui," kata dia.
Terkait perbenihan, Hero menjelaskan sebagaimana Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 50/Permentan/Kb.020/9/2015 tentang produksi, sertifikasi, pengawasan dan peredaran benih tanaman perkebunan bahwa pengembangan tanaman perkebunan pengawasan dilakukan terhadap setiap benih unggul/unggul lokal yang diedarkan di dalam dan antar provinsi.
"Namun faktanya sistem pengawasan mutu dan peredaran benih perkebunan yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia pada umumnya dan wilayah Kalbar pada khususnya masih belum optimal. Hal tersebut dikarenakan proses layanan serta sistem data informasi masih bersifat manual. Untuk itu lah inovasi digitalisasi layanan melalui aplikasi sebagai satu di antara solusi yang kita berikan," jelas dia.
Sementara itu, Kepala UPT UPSBP Provinsi Kalbar, Erita Fitriani mengatakan bahwa selain SiDIANih di waktu bersamaan pihaknya juga menghadirkan aplikasi Sistem Management Produsen Benih (SiProBen). Aplikasi tersebut terintegrasi dengan SiDIANih dan dihadirkan untuk kebutuhan manajemen produsen yang bersifat internal tidak dipublikasikan.
"SiProBen merupakan sistem informasi manajemen berbasis Web yang berfungsi untuk mengumpulkan, menyimpan dan mengolah data produsen menjadi informasi yang diperlukan secara cepat, tepat dan akurat," jelas dia.
Ia menjelaskan bahwa dengan SiProBen, sejak proses permohonan hingga dikeluarkannya dokumen dan pengamanan dokumen baik SMB, SKHP, SKPKKS, rekomendasi IUPB, SKKI, SKKB, SKKS, SKPBBK maupun SPLB telah menggunakan teknologi QR Code.
"Dengan diimplementasikannya SiProBen pada UPSBP Kalbar diharapkan dapat mewujudkan database produsen benih dan sistem pelayanan yang mutakhir dan terintegrasi dan aman," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021