Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, melalui Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Kelembagaan dan Kerja sama Desa memantau, mengevaluasi dan mengklasifikasi perkembangan manajemen BUMDes di Kecamatan Sengah Temila, Jumat.

"Tujuan kegiatan ini untuk mengetahui perkembangan BUMDes guna memudahkan pembinaan, karena itu metode yang digunakan adalah metode observasi langsung, wawancara dan pengisian kuisioner yang dilaksanakan pada masing-masing BUMDes," kata Tenaga Ahli Pengembangan Ekonomi Desa (PED) Kabupaten Landak Heriadi di Sungai Raya, Jumat.

Dia menyampaikan, melalui kegiatan ini dilakukan pengisian langsung kuisioner penilaian klasifikasi tingkat perkembangan BUMDes oleh pengurusnya. Untuk itu, Heriadi beharap para pengurus BUMDes menyampaikan data yang sesuai dengan kondisi perkembangan BUMDes.

"Mohon disampaikan data yang riil apa adanya, agar kita semua bisa mengetahui kelebihan, kelemahan maupun kendala dari BUMDes yang sudah terbentuk, karena masalah dari setiap BUMDes itu berbeda, jadi cara menanganinya juga berbeda, " tuturnya.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Kelembagaan, dan Kerja sama Desa pada Dinas PMPD Kabupaten Landak Ida Suryani, mengungkapkan perkembangan BUMDes yang berbeda-beda disebabkan oleh beberapa faktor mulai dari SDM, modal hingga dukungan pemerintah desa dan masyarakat.

"BUMDes-BUMDes yang telah terbentuk ini memiliki perkembangan yang berbeda-beda, penyebabnya adalah antara lain potensi desa yang berbeda, kemampuan SDM, ketersediaan modal, serta kepedulian pemerintah desa dan masyarakat," kata Ida.

Di Kabupaten Landak sendiri dari 156 desa masih terdapat 32 desa yang belum mendirikan BUMDes. Untuk itu, Bupati Landak Karolin Margret Natasa menargetkan tahun 2021 semua desa sudah mendirikan BUMDes.

"Masih ada 32 desa yang belum memiliki BUMDes sehingga Saya menargetkan tahun 2021 ini semua desa sudah memiliki BUMDes. Saya meminta Dinas PMPD Kabupaten Landak terus memonitor BUMDes-BUMDes apa yang mereka butuhkan untuk kemajuan BUMDes," terang Karolin di Ngabang, Jumat (5/2).

Karolin meminta kepala desa memberikan anggaran Dana Desa ke BUMDes sebagai bentuk penyertaan modal.

"Jika BUMDes mau maju kepala desa harus memberikan anggarannya ke BUMDes dan masyarakat setempat yang mengelola BUMDes harus proaktif dan kreatif serta dengan manajemen yang baik untuk membuat BUMDes maju," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021