Ketua Satgas COVID-19 yang juga Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono mengatakan pembelajaran tatap muka di kota itu untuk kelas VI dan kelas IX SMP tetap berlanjut.

"Meskipun sudah masuk zona orange, pembelajaran tatap muka di sekolah tetap berjalan. Namun tetap kita evaluasi terus perkembangannya," kata Edi Rusdi Kamtono usai menggelar rapat koordinasi Satgas COVID-19 Pontianak, Selasa.

Dia menjelaskan penetapan zona itu lantaran adanya penambahan jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 19 orang dari hasil tes usap di salah satu bioskop beberapa waktu.

Meskipun sempat ditetapkan berada di zona kuning wilayah risiko penularan COVID-19, namun pada hari Selasa (23/2) Kota Pontianak tercatat kembali berada di zona orange.

Menurut dia, zona yang ada memang bersifat semu, artinya zona tersebut bersifat fluktuatif atau berubah berdasarkan hasil temuan kasus positif COVID-19.

Meskipun berada di zona orange, lanjutnya lagi, tingkat hunian pasien COVID-19 di rumah sakit yang ada di Kota Pontianak jumlahnya menurun.

"Kami minta warga tetap waspada dengan mentaati protokol kesehatan. Aktivitas silakan, tetapi tetap patuhi protokol kesehatan," pesannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu menjelaskan yang perlu dipahami terkait zona ini adalah merupakan tingkat risiko penularan. Sebagai gambaran, misalnya pada pekan ini kasus konfirmasi positif COVID-19 bertambah dari pekan lalu maka dipastikan menyebabkan perubahan zona dari sebelumnya.

 "Tanpa melihat berapapun jumlah penambahan kasus tersebut," jelasnya.

Namun dia menambahkan secara umum di Kota Pontianak bila dilihat dari tingkat hunian rawat inap di rumah sakit yang ada, masih bisa dikatakan terkendali karena jumlah pasien yang dirawat atau 'bed occupation rate' masih di bawah 30 persen.

Sidiq mengingatkan masyarakat tetap waspada dan tidak lengah meskipun banyak Orang Tanpa Gejala (OTG).

"Kuncinya adalah bagaimana kita melaksanakan protokol kesehatan walaupun aktivitas yang dilakukan sudah hampir normal tapi protokol kesehatan tetap dilaksanakan," katanya.

Program vaksinasi yang tengah berjalan, diharapkan bisa membantu menurunkan angka keterjangkitan COVID-19. Vaksinasi lanjutan setelah tenaga kesehatan akan ditujukan bagi kelompok lanjut usia (lansia) dan beberapa pelayan publik. Untuk program vaksinasi lansia tersebut tersedia 17 ribu dosis vaksin.

"Diperkirakan pelaksanaan vaksinasi kelompok lansia dengan usia 60 tahun ke atas awal Maret 2021," katanya.

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021