Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Kalbar, Florentinus Anum mengatakan bahwa penyuluh memiliki peran strategis karena sebagai ujung tombak dalam pembangunan pertanian terutama swasambada pangan di Kalbar.
"Peran penyuluh tahun ini dan seterusnya akan menjadi ujung tombak. Saya yakin jika penyuluh menjalankan tugas dan fungsinya dalam rangka memotivasi dan mengawal para petani maka apa yang diharapkan bisa tercapai yakni swasambada pangan," ujar nya saat kegiatan Forum OPD dan Sosialisasi Program Kegiatan Sub Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar di Pontianak, Selasa.
Ia mengatakan untuk strategi pencapaian swasambada pangan tersebut di antaranya dengan perluasan lahan pertanian di 14 kabupaten atau kota di Kalbar.
"Strategi kami di tahun ini selain penguatan peran penyuluh juga dilakukan perluasan lahan. Kami telah sampaikan kepada penyuluh di masing-masing Wilayah Kerja Penyuluhan Pertanian (WKPP) yang akan menjadi lahan binaan dan target tanam," katanya.
Ia menambahkan strategi yang dibuat tersebut juga akan didukung dan dikawal oleh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) dan dinas pertanian tingkat kabupaten atau kota di Kalbar.
"Untuk merealisasikan luas tanam di WKPP ini harus didukung secara bersama – sama mulai dari provinsi, kabupaten, kecamatan hingga di WKPP itu sendiri,” jelas dia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar A.L. Leysandri yang hadir dan saat membuka Forom OPD tersebut juga menyoroti tentang peran penyuluh terutama berkaitan anggaran. Untuk penyuluh tersebut menurutnya saat ini masih dibicarakan dengan pemerintah pusat.
"Kami masih menyusun anggaran terkait penyuluh dan akan dibicarakan dengan pemerintah pusat. Untuk penyuluh kalau mengandalkan APBD tentu tidak bisa sehingga dibutuhkan dana dekonsentrasi atau dari APBN,”katanya.
Menurutnya penyuluh yang ada saat ini harus lebih diprioritaskan dan dimanfaatkan dengan maksimal.
"Harapan kami mereka yang ada, dimanfaatkan dengan maksimal melalui komunikasi dan pertemuan. Jika dirasa sudah mampu maka bisa ditingkatkan dengan diklat," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Peran penyuluh tahun ini dan seterusnya akan menjadi ujung tombak. Saya yakin jika penyuluh menjalankan tugas dan fungsinya dalam rangka memotivasi dan mengawal para petani maka apa yang diharapkan bisa tercapai yakni swasambada pangan," ujar nya saat kegiatan Forum OPD dan Sosialisasi Program Kegiatan Sub Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar di Pontianak, Selasa.
Ia mengatakan untuk strategi pencapaian swasambada pangan tersebut di antaranya dengan perluasan lahan pertanian di 14 kabupaten atau kota di Kalbar.
"Strategi kami di tahun ini selain penguatan peran penyuluh juga dilakukan perluasan lahan. Kami telah sampaikan kepada penyuluh di masing-masing Wilayah Kerja Penyuluhan Pertanian (WKPP) yang akan menjadi lahan binaan dan target tanam," katanya.
Ia menambahkan strategi yang dibuat tersebut juga akan didukung dan dikawal oleh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) dan dinas pertanian tingkat kabupaten atau kota di Kalbar.
"Untuk merealisasikan luas tanam di WKPP ini harus didukung secara bersama – sama mulai dari provinsi, kabupaten, kecamatan hingga di WKPP itu sendiri,” jelas dia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar A.L. Leysandri yang hadir dan saat membuka Forom OPD tersebut juga menyoroti tentang peran penyuluh terutama berkaitan anggaran. Untuk penyuluh tersebut menurutnya saat ini masih dibicarakan dengan pemerintah pusat.
"Kami masih menyusun anggaran terkait penyuluh dan akan dibicarakan dengan pemerintah pusat. Untuk penyuluh kalau mengandalkan APBD tentu tidak bisa sehingga dibutuhkan dana dekonsentrasi atau dari APBN,”katanya.
Menurutnya penyuluh yang ada saat ini harus lebih diprioritaskan dan dimanfaatkan dengan maksimal.
"Harapan kami mereka yang ada, dimanfaatkan dengan maksimal melalui komunikasi dan pertemuan. Jika dirasa sudah mampu maka bisa ditingkatkan dengan diklat," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021