Wakil Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Bahasan berharap dengan diresmikan rumah produksi tenun di Kampung Tenun Khatulistiwa yang berlokasi di Gang Sambas Jaya, Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara, maka bisa mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar.

Bahasan di Pontianak, Senin, mengatakan kehadiran rumah produksi tenun ini merupakan bagian kolaborasi dan sinergi Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dan masyarakat khususnya di Pontianak Utara dalam mengembangkan kampung tenun menjadi destinasi wisata melalui produk-produk lokal unggulan.

Baca juga: Benang penyambung keberagaman di Kampung Tenun Khatulistiwa

"Kami berharap dengan adanya rumah produksi tenun Khatulistiwa ini tidak hanya menjadi ikon khas Kota Pontianak tetapi juga dapat mendorong perekonomian warga setempat," katanya usai meresmikan Rumah Produksi Tenun.

Ia menambahkan, rumah produksi tenun ini diharapkan bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan luar untuk berkunjung ke Kampung Wisata Tenun Khatulistiwa. Selain itu pula dapat memberikan dampak bagi masyarakat sekitar dengan meningkatnya pendapatan mereka.

"Sebagai penopang ekonomi di tengah pandemi COVID-19," kata Bahasan.

Diresmikannya rumah produksi tenun ini juga merupakan pengembangan dan pembinaan yang dilakukan Pemkot Pontianak berkolaborasi dengan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dari pemerintah pusat. Di samping itu, kerja sama dengan melibatkan BUMN/BUMD dan perusahaan swasta lainnya juga dilakukan untuk menunjang sarana prasarana di rumah produksi tenun Khatulistiwa.

Baca juga: Kembangkan tenun sidan, Dekranasda Kalbar gandeng desainer nasional
Baca juga: Pengerajin tenun di Sintang Kalbar tetap bertahan di tengah Pandemi

"Apalagi tadi kami diberitahu beberapa perusahaan swasta yang memberikan pelatihan bagi penenun melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya," katanya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pengelola Kampung Wisata Tenun Khatulistiwa, Agus Sarwoko mengatakan dengan diresmikannya rumah produksi tenun ini, maka melengkapi infrastruktur yang dimiliki oleh kampung tenun sebagai kampung wisata sehingga semakin layak untuk dikunjungi para wisatawan, bukan hanya domestik bahkan dari mancanegara.

"Sebelum pandemi, wisatawan dari negara Malaysia, Brunai Darussalam datang ke Kampung Tenun, baik untuk melihat produksi tenun hingga berbelanja," ujarnya.

Kampung tenun yang melibatkan masyarakat dalam pengelolaannya, tidak terlepas dari peran serta semua pihak, baik dari pemerintah, BUMN/BUMD, swasta dan lainnya. Sejak dibentuknya kampung tenun ini, ada peningkatan penghidupan masyarakat yang berbasis komunitas ini. "Perekonomian masyarakat mulai meningkat dengan adanya kampung tenun Khatulistiwa ini," katanya.

Baca juga: Empat jenis tenun Dayak Iban Menua Sadap di minati Malaysia
Baca juga: Dekranasda Kota Pontianak berikan pelatihan tenun ikat corak insang
Baca juga: Perajin tenun UMKM di Sambas terima penghargaan dari Kemnaker

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021