Perum DAMRI segera membuka secara resmi rute angkutan umum dan logistik untuk Pontianak - Palangkaraya dan saat ini sudah melakukan uji coba trayek tersebut.

"Kami dari DAMRI saat ini mempunyai program untuk menjalankan Trans Kalimantan khususnya Palangkaraya - Pontianak dalam mendukung atau memajukan transportasi di Kalbar," ujar Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Perum Damri Kalbar Sandry Pasambuna saat audiensi dengan Gubernur Kalbar di Pontianak, Kamis.

Sandry mengatakan dengan adanya angkutan orang maupun barang akan mendorong pertumbuhan ekonomi di dua provinsi itu. Sehingga akan jauh lebih baik dan unggul.

"Apalagi di daerah-daerah di sepanjang perjalanan perbatasan, pertumbuhan ekonomi dan pergerakan masyarakatnya akan diperhatikan karena perbatasan banyak daerah yang terpencil kemudian kami akan membantu dari sisi transportasi," kata dia.

Sandry mengatakan untuk Trans Kalimantan tarifnya kurang lebih 500 ribu lebih murah dari tarif pesawat Rp1 juta lebih. Jadwal keberangkatan DAMRI dalam satu minggu setiap hari jam 4 sore dari Pontianak.

"Untuk Trans Kalimantan biaya tarifnya kurang lebih 500 ribu lebih murah dari tarif pesawat Rp1 juta lebih dan kami disini bukan hanya mengangkat penumpang tetapi barang juga," kata dia.

Sandry mengatakan, Pemerintah Provinsi Kalbar menitip kepada DAMRI mengenai masalah logistik agar lebih maju.

"Gubernur Kalbar menitip kepada kami untuk masalah logistik karena DAMRI bergerak di bidang logistik, kami akan perkuat lagi armada kami di Pontianak agar logistik ini lebih maju," ujarnya.

Sementara itu terkait masih belum dibukanya Pos Lintas Batas Negara (PLBN) pihaknya mengaku mengalami kerugian.

"Selama PLBN ini ditutup banyak kerugian yang dialami. Sebenarnya hal serupa bukan hanya transportasi darat termasuk juga transportasi udara juga mengalami kerugian," kata dia.

Dia juga berharap di tahun 2022 transportasi bisa normal kembali.

"DAMRI bisa bertahan, kami bisa menjaga aktivitas kami terutama di penugasan yang kami fokuskan. Kami berharap di tahun 2021 masih dalam tahap bertahan harus bertahan dan di tahun 2022 transportasi di Indonesia kembali normal," kata dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021