Sejumlah SMP swasta di Pontianak melaksanakan Ujian Sekolah secara daring dan tatap muka dengan mekanisme pelaksanaan sesuai dengan standar protokol kesehatan di sekolah masing-masing.

"Pihak sekolah mengadakan Ujian Sekolah secara daring setelah sebelumnya berencana untuk melakukan ujian secara daring dan luring," kata Ketua Panitia Ujian Sekolah di SMP Muhammadiyah 1 Pontianak, Eneng Nuraini di Pontianak, Senin. 

Dia menjelaskan, rencana itu sudah disampaikan kepada orang tua dan siswa dalam pertemuan sosialisasi. Kemudian ditindaklanjuti dengan mengirim surat permohonan kepada yayasan yang menaungi kami Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC), Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Wilayah Muhammadiyah Kalbar, serta Dinas Pendidikan Kota Pontianak yang nantinya akan diteruskan ke Gugus COVID-19 Kota Pontianak. 

"Dari dinas kami sudah mendapat rekomendasi izin Ujian Sekolah tatap muka, namun dari MCCC tidak memperbolehkan karena dari pimpinan pusat juga belum memperbolehkan pembelajaran maupun ujian sekolah tatap muka," tuturnya,

Eneng juga mengatakan bahwa pelaksanaan Ujian Sekolah yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 1 Pontianak hampir sama dengan pelaksanaan secara luring.

"Kegiatan ujian hari ini lancar. Untuk sistematikanya seperti tatap muka dengan masing-masing ruang Zoom disediakan pengawas dan di dalamnya jumlah siswa dibatasi sebanyak 20 orang. Dalam pelaksanaannya siswa mengerjakan melalui Google Formulir yang diakses melalui website sekolah dan siswa menggunakan kamera dari perangkat lain untuk diawasi pelaksanaan ujiannya," katanya.

Ketua Panitia Ujian Sekolah di SMP Kristen Immanuel Pontianak, Yulianus Ebor menyebut bahwa pihaknya menggunakan aplikasi Microsoft Team yang akan mengacak soal dan kunci jawaban dalam pelaksanaan Ujian Sekolah.

“Untuk alasan pelaksanaan secara daring ini karena situasi pandemi jadi kita tetap menerapkan protokol kesehatan. Kemudian orang tua siswa sebagian besar juga belum mengizinkan pelaksanaan ujian secara tatap muka. Pelaksanaan Ujian Sekolah secara daring ini juga karena kami mengikuti yayasan untuk memperhatikan protokolnya. Untuk mekanismenya sendiri kamu sudah laporkan ke Dinas Pendidikan Kota Pontianak,” jelas Yulianus.

Pelaksanaan Ujian Sekolah di SMP Kristen Immanuel Pontianak dilaksanakan sejak Senin (29/3) hingga Rabu (31/3) kemudian akan dilanjutkan kembali pada Rabu (7/4) hingga Jumat (9/4) karena libur perayaan Paskah. 

Terpisah, di SMP Islam Al-Azhar 17 Pontianak laksanakan Ujian Sekolah secara daring menggunakan aplikasi Google Formulir dengan pengerjaan tatap muka dan pengerjaan di rumah.

"Dari 57 siswa ada 52 orang yang mengerjakan di sekolah secara tatap muka dan 5 orang lainnya mengerjakan di rumah. Untuk sistematikanya siswa yang di sekolah mengerjakan dengan laptop atau gawai mereka dengan diawasi secara langsung oleh pengawas ujian sedangkan siswa yang dirumah diawasi pengawas melalui kamera Zoom yang menyorot mereka selama mengerjakan soal ujian," jelas Ketua Panitia Ujian Sekolah di SMP Islam Al-Azhar 17 Pontianak, Dede Hernadi.

Dede juga menjelaskan bahwa siswa akan melaksanakan Ujian Sekolah di rumah dilihat dari kondisinya, apakah ia dalam kondisi yang sehat, siswa atau keluarganya masuk ke dalam kluster, hingga kekhawatiran orang tua.

"Untuk yang di rumah kita buatkan surat pernyataan kepada orang tua untuk menyatakan kesanggupan melaksanakan ujian sekolah dengan jujur disertai dengan penjelasan perlengkapan apa yang harus disiapkan, kemudian memastikan jaringan listrik dan internetnya stabil dan aman. Surat tersebut kemudian ditandatangani oleh orang tua siswa," katanya.

Dari ketiga SMP Swasta di Pontianak tersebut, masing-masing mengkhawatirkan terjadinya kendala akibat kondisi listrik dan jaringan internet di sekolah maupun di rumah masing-masing siswa.

"Kami berharap selama ujian ini kendala-kendala tersebut tidak terjadi, mudah-mudahan listriknya dan jaringan internetnya bisa aman terkendali," kata Dede.
 

Pewarta: Rendra Oxtora dan Rahma Fadilah

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021