Kayong Utara (ANTARA) - Sekolah Menengah Pertama Negeri 01 Sukadana menggelar ujian sekolah dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Siswa wajib pakai masker dan satu kelas hanya diisi 15-16 orang saja, satu meja satu orang dan berjarak," kata Kepala Sekolah SMPN 01 Sukadana Sabandi.
Menurutnya, sebanyak 185 orang di sekolah yang terletak di ibukota kabupaten tersebut telah dinilai layak oleh pihak terkait untuk melaksanakan ujian sekolah yang diikuti oleh peserta kelas sembilan tersebut.
"Jadi kami menggunakan 12 ruang, untuk kelas 9 ini (ujian)," jelasnya.
Dilanjutkan Sabandi, ada 1 orang siswa yang meminta mengerjakan soal ujian secara online, karena atas permintaan orangtua. Selain itu, terkait soal - soal yang diujikan ini, diakui Sabandi, dibuat langsung oleh para guru di sekolah.
"Ada satu orang siswa minta 1 orang minta online, karena permintaan orang tua juga, kita tidak dapat memaksa," tambahnya.
Terkait pembelajaran di rumah, selama masa pandemi saat ini, diungkapkan Sabandi terdapat beberapa hal negatif yang ditemukan. Misalnya, banyak siswa yang melalaikan tugas sekolah, banyaknya laporan para siswa menghabiskan waktu bermain game online di gadget, sehingga waktu belajar dan tugas sekolah tidak terselesaikan.
"Selama ini di masa pandemi saat ini cukup banyak kendalanya, tapi untuk sekolah sih tidak ada kendala, dari anak itu sendiri saja. Siswanya ini lebih mengutamakan main game dari pada belajar, siswa ini banyak yang tidak mengerjakan tugas. Handphone dipakai bukan untuk keperluan sekolah, tapi untuk main game," terangnya.
Beberapa persoalan tersebut direspon cepat oleh pihak sekolah, dengan memberikan informasi kendala anak didik kepada orangtua yang bersangkutan, sehingga dapat mengontrol aktifitas anak di rumah, baik jam belajar, maupun penyelesaian tugas yang diberikan para guru.
"70 persen rata - rata melaksanakan dengan baik tugas sekolah, tapi setelah kita kejar, kita susul, kita sampaikan ke orangtua Alhamdulillah sudah lebih baik," tuturnya.
Sabandi berharap di tahun ajaran baru mendatang, aktivitas belajar dapat berjalan normal kembali, walaupun tetap menjalankan protokol kesehatan, diantaranya menggunakan masker.
"Harapan kita di tahun ajaran baru nanti sekolah sudah kembali normal, bisa belajar tatap muka, dan pandemi ini bisa segera berlalu," harapnya.