Harga jeruk siam Sambas saat ini menggembirakan di tingkat petani di daerah itu yakni untuk ukuran A dan B sekitar Rp11.000 per kilogram.

"Harga jeruk saat ini tinggi, untuk tingkat petani saja Rp11.000 per kilogram," ujar satu di antara agen jeruk di Kecamatan Tebas, Aboy saat dihubungi di Sambas, Kalimantan Barat, Senin.

Ia menjelaskan tingginya harga jeruk saat ini lantaran masa produksi jeruk rendah. Perkiraan dia, proksi jeruk akan banjir atau melimpah diperkirakan sekitar Juli 2021 ini.

"Sekarang harga tinggi karena jumlah buah memang sedikit. Bulan Juli nanti baru banjir. Biasanya kalau buah banjir harga di tingkat petani untuk ukuran A dan B hanya Rp3.500 per kilogram di tingkat petani," jelasnya.

Saat ini , buah jeruk yang masuk ke agennya hanya empat ton saja per hari. Sedangkan saat buah banjir bisa mencapai belasan atau puluhan ton per hari.

"Itu lah, kalau lagi banjir harga saja yang anjlok tingkat petani. Namun kalau lagi saat ini buah kurang," jelasnya

Sejauh ini, jeruk yang ia jual  ke Pontianak atau Kalbar, juga ke Pulau Jawa dan Medan. Untuk menjual buah jeruk ke luar daerah terkendala biaya logistik yang tinggi.

"Biaya logistik atau angkut dari agen hingga ke tujuan capai Rp2.000 per kilogram," jelas dia.

Terkait pengembangan jeruk di Sambas, Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian TPH Provinsi Kalimantan Barat, Endang Kusumayanti mengatakan pengembangan jeruk dengan teknologi buah berjenjang sepanjang tahun (Bujangseta) di Kabupaten Sambas seluas 1.000 hektare pada 2021 ini.

“Kegiatan pengembangan penerapan jeruk dengan teknologi Bujangseta di Sambas tersebut dituangkan dalam Inpres Nomor 1 tahun 2021, tentang percepatan pembangunan ekonomi pada kawasan perbatasan negara di Aruk, Mootain dan Skouw. Kabupaten Sambas satu di antara daerah perbatasan,” kata dia.

Sejauh ini luasan tanaman jeruk di Kabupaten Sambas yang dikenal sentra jeruk di Kalimantan Barat tersebut hingga 2020 sudah sudah mencapai luas panen 5.571 hektare dengan luas produksi 115.275 ton dan produktivitas 20,69 ton per hektare.

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021