Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson mengatakan pada 20 April ini, provinsi tersebut mendapat tambahan 77 kasus konfirmasi virus corona jenis baru yang tersebar di seluruh wilayah Kalbar.

"77 kasus konfirmasi COVID-19 baru ini didapat dari hasil pemeriksaan 951 sampel yang diperiksa, di mana dari tujuh orang yang dirawat di RS," kata Harisson di Pontianak, Selasa.

Sebaran 77 kasus konfirmasi COVID-19 baru ini, di Kota Pontianak sembilan orang, Kapuas Hulu dua orang, Kayong Utara satu orang, Ketapang 11 orang, Kubu Raya lima orang, Mempawah satu orang, Sambas empat orang, Sanggau delapan orang, Sekadau dua orang, Landak dua orang, Sanggau enam orang, Bengkayang tujuh orang, Sintang 19 orang.

Untuk kasus konfirmasi sembuh 59 orang, yang tersebar di Kota Pontianak enam orang, Kapuas Hulu 10 orang, Kayong Utara empat orang, Bengkayang dua orang, Landak 15 orang, Mempawah dua orang, Sambas dua orang, Sanggau empat orang, dan Ketapang 14 orang.

Hingga hari ini, total kasus konfirmasi di Kalbar 7.023 orang, kasus sembuh 6.138 orang atau 87,39 persen, dan kasus meninggal 42 orang atau 0,59 persen.

Harisson menambahkan untuk menekan semakin tingginya kasus konfirmasi COVID-19 di tiga daerah di Kalbar, yakni Sintang, Sanggau, dan Ketapang, Satgas COVID-19 Kalbar yang diketuai Gubernur Kalbar Sutarmidji telah mengeluarkan surat peringatan kepada tiga daerah tersebut agar masyarakatnya tidak melakukan perjalanan ke luar kota.

"Ya, melalui surat dengan nomor 445/3396/Dinkes Yankes terkait penanganan peningkatan kasus COVID-19 telah mengeluarkan surat peringatan kepada tiga kabupaten tersebut agar tidak melakukan perjalanan ke luar kota," tuturnya.

Dia mengatakan Satgas COVID-19 Kalbar juga mengingatkan kepada tiga daerah tersebut untuk melakukan isolasi terhadap masyarakat dengan kasus CT di bawah 25 dan melakukan isolasi di bawah pengawasan satgas desa setempat.

"Mereka juga kita ingatkan untuk gencar melakukan razia masker di tempat umum, selain memberhentikan sementara kegiatan pembelajaran tatap muka. Kami juga mengimbau agar tiga darah ini bisa menerapkan WFH dengan komposisi lima persen, membatasi jam malam dan gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat," kata Harisson.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021