Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan satu orang jemaah haji asal Kalbar yang baru pulang dari tanah suci harus di karantina di embarkasi haji Batam karena terkonfirmasi COVID-19.
"Saat ini ada satu orang jemaah Kalbar yang harus menjalani karantina selama 5 hari di Embarkasi Batam, karena dari hasil pengecekan PCR dinyatakan positif COVID-19," kata Gubernur Sutarmidji di Pontianak, Jumat.
Baca juga: Pemerintah mulai pertimbangan vaksin dosis empat untuk masyarakat umum
Baca juga: BOR pasien COVID-19 masih di bawah 5 persen
Baca juga: Badan Intelijen Negara dan Dinkes KB Bengkayang gencar lakukan vaksinasi COVID-19
Sutarmidji menjelaskan, jemaah haji tersebut dalam kondisi sehat, hanya saja berdasarkan hasil tes PCR, di ketahui yang bersangkutan terkonfirmasi COVIS-19 sehingga harus mengikuti prosedur prokes yang berlaku.
"Kita doakan agar yang bersangkutan bisa segera pulih agar bisa segera pulang ke Kalbar," tuturnya.
Baca juga: 53 juta warga Indonesia sudah booster
Baca juga: Syuting "Taxi Driver" musim kedua dihentikan akibat kru positif COVID-19
Sutarmidji menjelaskan, secara keseluruhan para jemaah yang berasal dari Kabupaten Ketapang, Kayong Utara dan Bengkayang itu pulang dalam kondisi sehat. Disiplin jemaah, sudah cukup tertib dalam menerapkan protokol kesehatan.
Dia menambahkan, kepulangan para jemaah haji Kalbar setelah menjalani serangkaian kegiatan ibadah haji, menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu, tidak terkecuali oleh pemerintah daerah.
Baca juga: 3.589 kasus baru COVID-19 tercatat di Malaysia
Baca juga: Yusran Anizam minta Dinkes optimalkan vaksinasi COVID-19
Baca juga: Edi Kamtono: Belum ada laporan peningkatan kasus COVID-19
"Semoga para jemaah haji kita menjadi haji yang mambrur dan semakin meningkatkan ketakwaannya kepada Allah," kata Sutarmidji.
Di tempat yang sama, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalbar Syahrul Yadi, mengatakan berdasarkan pantauan pihaknya, para Jemaah sudah sangat tertib menjalankan disiplin dan protokol kesehatan mulai dari pemberangkatan hingga kepulangan.
Baca juga: Sempat tutup selama pandemi COVID-19, Kanwil Kemenkumham Kalbar buka layanan kunjungan langsung ke lapas
Baca juga: Dinas Kesehatan Kalimantan Barat antisipasi masuknya varian Omicron BA.4 dan BA.5
Baca juga: RSUD Abdul Aziz siaga untuk antisipasi COVID-19
"Kalau saya liat sangat tertib, ada kemungkinan karena jumlah kuotanya tidak sebanyak Kota Pontianak tidak sampai 50 persen. Sangat tertib sekali," katanya.
Terkait pelaksanaan Tes PCR para jemaah diutarakan Syahrul Yadi, hanya diberlakukan di Embarkasi Haji Batam khusus jemaah yang baru tiba dari Madinah, sedangkan saat tiba di Pontianak tidak lagi dilakukan PCR.