Pemerintah Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, mengusulkan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di dua kecamatan terpencil di wilayahnya ke pemerintah pusat.
"Hari ini, kami telah melakukan diskusi pengembangan PLTS di Bengkayang. Bersamaan dengan itu, kami juga menyampaikan surat permohonan pembangunan PLTS ke pemerintah pusat melalui Anggota Komisi VII DPR RI dari Dapil Kalbar I, Maman Abdurahman," ujar Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis di Pontianak, Kalbar, Kamis.
Ia menjelaskan Kabupaten Bengkayang memiliki banyak potensi ekonomi dan tinggal didukung infrastruktur agar lebih maju termasuk penerangan melalui sumber energi yang tersedia di masyarakat.
"Harapan kita, Bengkayang terang dengan adanya listrik. Kami terus mengusahakan dengan pihak terkait untuk menghadirkan listrik bagi masyarakat terpencil. Kami fokus dan dikejar cepat terutama di daerah perbatasan," jelas dia.
Sementara itu, Maman Abdurahman menyatakan siap mendukung dan mengupayakan Pemerintah Kabupaten Bengkayang dapat melistriki masyarakat terpencil di daerahnya.
"Melalui fungsi sebagai DPR RI, kami berkomitmen agar keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia termasuk soal penerangan listrik juga dirasakan di perbatasan," jelas dia.
Ia mengatakan umumnya persoalan listrik di daerah terpencil menjadi kendala karena jumlah penduduknya sedikit. Sementara jarak untuk menjangkau daerah atau pemukiman tersebut cukup jauh.
"Secara ekonomis, tentu dengan jumlah penduduk minim dengan jarak jauh tentu menjadi kendala atau tantangan. Namun, di sisi lain, keadilan sosial bagi masyarakat harus hadir. Untuk itu, harus selalu ada solusi terhadap masalah termasuk dengan PLTS yang diusulkan," kata dia.
General Manager PT PLN (Persero) Kalbar Ari Dartomo mengatakan bahwa persoalan kelistrikan tentu harus menjadi perhatian bersama.
Menurut dia, kondisi kelistrikan di Kalbar terutama sistem Khatulistiwa, ada kelebihan daya sebesar 180 MW.
"Pada wilayah tertentu terutama di sistem Khatulistiwa, kita kelebihan daya. Di sisi lainnya, ada desa terutama dusun-dusun terpencil tidak memiliki listrik. Itu menjadi perhatian," jelas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Hari ini, kami telah melakukan diskusi pengembangan PLTS di Bengkayang. Bersamaan dengan itu, kami juga menyampaikan surat permohonan pembangunan PLTS ke pemerintah pusat melalui Anggota Komisi VII DPR RI dari Dapil Kalbar I, Maman Abdurahman," ujar Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis di Pontianak, Kalbar, Kamis.
Ia menjelaskan Kabupaten Bengkayang memiliki banyak potensi ekonomi dan tinggal didukung infrastruktur agar lebih maju termasuk penerangan melalui sumber energi yang tersedia di masyarakat.
"Harapan kita, Bengkayang terang dengan adanya listrik. Kami terus mengusahakan dengan pihak terkait untuk menghadirkan listrik bagi masyarakat terpencil. Kami fokus dan dikejar cepat terutama di daerah perbatasan," jelas dia.
Sementara itu, Maman Abdurahman menyatakan siap mendukung dan mengupayakan Pemerintah Kabupaten Bengkayang dapat melistriki masyarakat terpencil di daerahnya.
"Melalui fungsi sebagai DPR RI, kami berkomitmen agar keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia termasuk soal penerangan listrik juga dirasakan di perbatasan," jelas dia.
Ia mengatakan umumnya persoalan listrik di daerah terpencil menjadi kendala karena jumlah penduduknya sedikit. Sementara jarak untuk menjangkau daerah atau pemukiman tersebut cukup jauh.
"Secara ekonomis, tentu dengan jumlah penduduk minim dengan jarak jauh tentu menjadi kendala atau tantangan. Namun, di sisi lain, keadilan sosial bagi masyarakat harus hadir. Untuk itu, harus selalu ada solusi terhadap masalah termasuk dengan PLTS yang diusulkan," kata dia.
General Manager PT PLN (Persero) Kalbar Ari Dartomo mengatakan bahwa persoalan kelistrikan tentu harus menjadi perhatian bersama.
Menurut dia, kondisi kelistrikan di Kalbar terutama sistem Khatulistiwa, ada kelebihan daya sebesar 180 MW.
"Pada wilayah tertentu terutama di sistem Khatulistiwa, kita kelebihan daya. Di sisi lainnya, ada desa terutama dusun-dusun terpencil tidak memiliki listrik. Itu menjadi perhatian," jelas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021