Bupati Sintang diwakili Asisten 2 bidang Ekonomi dan Pembangunan Yustinus J membuka kegiatan Sekolah Lapang Iklim (SLI) operasional BMKG yang dilaksanakan di Rumah Kopi Kelam, Selasa pagi.

Kegiatan ini dihadiri Kepala Stasiun Klimatologi Mempawah Luhur Tri Uji Prayitno juga diikuti secara daring oleh Ketua Komisi V DPR RI Lasarus dan Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati.

Yustinus J dalam sambutannya mengatakan, secara nasional bidang pertanian merupakan sektor penting bagi Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris. Setiap daerah di Indonesia memiliki potensi pertanian yang sesuai dengan kondisi wilayah. "Kabupaten Sintang ini memiliki potensi besar di bidang pertanian dan perkebunan seperti kita tahu dengan wilayah yang masih luas lahan untuk dijadikan berbagai macam jenis komoditas pertanian dan perkebunan," ujar dia.

Yustinus mengatakan, kegiatan SLI yang pertama kali di Kabupaten Sintang ini diharapkan mampu menyemangati serta menunjukkan antusias para petani agar lebih tanggap dan menerapkan siklus iklim untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas hasil pertanian.

Yustinus berpesan agar memanfaatkan dengan baik momen tersebut sampai bagaimana penerapan di bidang pertanian.

Sementara Luhur mengatakan, di Kalbar terdapat 129 pos kerja sama. "Sedangkan di Kabupaten Sintang, ini kita memasang 10 pos ujian kerja sama salah satunya di Kelam Permai," kata dia.

Kondisi umum iklim di Kabupaten Sintang sebaran curah hujan bulanan lebih tinggi rata-rata di atas 150 MM perbulan dan puncaknya di bulan November dan Desember. Namun jika melihat curah hujan tahunan sedikit menurun dari tahun sebelumnya.

Ia berharap 243 orang peserta dapat memanfaatkan kegiatant tersebut. "Kami bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Sintang melaksanakan survei di bidang pertanian memiliki potensi yang yang sangat besar dan ini bukan hanya di bidang tanaman padi saja, tanaman cabai dan ubi jalar juga bagus ini yang perlu kita tingkatkan dan beri perhatian khusus mengenai pengetahuan perkiraan cuaca dan iklim," kata Luhur

Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menyambut baik kegiatan SLI. "Saya kira sangat bagus sekali kegiatan seperti ini karena saya juga merasakan perubahan iklim di daerah kita Kalbar ini karena siklus disini cenderung dengan ladang berpindah, masih sangat sedikit dengan pertanian menetap dengan cetak sawah. Beberapa waktu yang lalu sudah ada program cetak sawah namun belum maksimal dan masyarakat masih mengandalkan ladang berpindah untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari," ujar dia.

Ia mengatakan, kegiatan itu merupakan media untuk mengedukasi masyarakat agar memahami apa hubungan keberhasilan bertani dengan siklus iklim itu sendiri.

Kepala BMKG Pusat Dwikortika menyampaikan di tengah pandemi serta perubahan iklim yang tidak bisa diprediksi cenderung berdampak mengganggu musim bertani.

"Perubahan iklim yang sengat tidak menentu, perubahan iklim ini berdampak sangat serius," ujar dia secara daring. Ia melanjutkan, hal ini harus menjadi alarm buat semua dan harus kita diperhitungkan dengan tepat supaya tanaman yang disiapkan tidak gagal.
 

Pewarta: Tantra

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021