Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta Bank Syariah Indonesia (BSI) lebih kompetitif dalam menarik minat masyarakat untuk menjadi nasabah bank gabungan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) tersebut.
Pesan tersebut disampaikan langsung Wapres Ma’ruf Amin kepada jajaran direksi dan komisaris BSI dalam pertemuan di kediaman dinas wapres Jakarta, Rabu (2/6)
"(Inisiatif) Itu sudah memberi peluang yang lebih kompetitif, tetapi itu belum cukup. Harus dicari terobosan lain, sehingga syariah lebih kompetitif," kata Wapres Ma'ruf Amin dalam keterangan yang diterima Antara, Kamis.
Baca juga: BSI dinobatkan sebagai salah satu bank terbaik dunia versi Forbes
Wapres menilai sebagian masyarakat menganggap jasa layanan perbankan syariah lebih mahal daripada konvensional, sehingga untuk mengubah pola pikir tersebut pemerintah meminta Ketentuan Umum Perpajakan (KUP) untuk menurunkan beban pendapatan keuangan syariah menjadi lima persen.
Sementara itu Direktur BSI Hery Gunardi yang ikut dalam pertemuan tersebut melaporkan pada kuartal pertama 2021 pertumbuhan aset BSI mencapai di atas 14 persen, pembiayaan mencapai di atas 12 persen, dan laba meraih 12,8 persen.
"Ini memang challenge kami semua, bagaimana agar kinerja tetap terjaga dengan baik," kata Hery.
Baca juga: Bank Syariah Indonesia, "anak bungsu" yang harus pro usaha kecil
Hery juga mengatakan BSI akan membuka kantor cabang luar negeri di Dubai untuk mengembangkan operasi pelayanan perbankan syariah dari Indonesia tersebut.
Komisaris Independen BSI Komaruddin Hidayat mengatakan peran Wapres Ma’ruf Amin dalam merger tiga bank syariah Himbara menjadi BSI tersebut cukup besar.
Komaruddin menilai Wapres merupakan sosok yang melakukan aksi nyata, sehingga dia berharap BSI dapat membangun perekonomian umat Indonesia.
"Agar menjadi legacy yang lebih berperan untuk mengembangkan ekonomi umat," ujarnya.
Baca juga: Pakar Keamanan TI: Internet Explorer Tidak Aman
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
Pesan tersebut disampaikan langsung Wapres Ma’ruf Amin kepada jajaran direksi dan komisaris BSI dalam pertemuan di kediaman dinas wapres Jakarta, Rabu (2/6)
"(Inisiatif) Itu sudah memberi peluang yang lebih kompetitif, tetapi itu belum cukup. Harus dicari terobosan lain, sehingga syariah lebih kompetitif," kata Wapres Ma'ruf Amin dalam keterangan yang diterima Antara, Kamis.
Baca juga: BSI dinobatkan sebagai salah satu bank terbaik dunia versi Forbes
Wapres menilai sebagian masyarakat menganggap jasa layanan perbankan syariah lebih mahal daripada konvensional, sehingga untuk mengubah pola pikir tersebut pemerintah meminta Ketentuan Umum Perpajakan (KUP) untuk menurunkan beban pendapatan keuangan syariah menjadi lima persen.
Sementara itu Direktur BSI Hery Gunardi yang ikut dalam pertemuan tersebut melaporkan pada kuartal pertama 2021 pertumbuhan aset BSI mencapai di atas 14 persen, pembiayaan mencapai di atas 12 persen, dan laba meraih 12,8 persen.
"Ini memang challenge kami semua, bagaimana agar kinerja tetap terjaga dengan baik," kata Hery.
Baca juga: Bank Syariah Indonesia, "anak bungsu" yang harus pro usaha kecil
Hery juga mengatakan BSI akan membuka kantor cabang luar negeri di Dubai untuk mengembangkan operasi pelayanan perbankan syariah dari Indonesia tersebut.
Komisaris Independen BSI Komaruddin Hidayat mengatakan peran Wapres Ma’ruf Amin dalam merger tiga bank syariah Himbara menjadi BSI tersebut cukup besar.
Komaruddin menilai Wapres merupakan sosok yang melakukan aksi nyata, sehingga dia berharap BSI dapat membangun perekonomian umat Indonesia.
"Agar menjadi legacy yang lebih berperan untuk mengembangkan ekonomi umat," ujarnya.
Baca juga: Pakar Keamanan TI: Internet Explorer Tidak Aman
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021