Harga Tanda Buah Segar (TBS) sawit di Kalbar kembali mencatat rekor tertinggi dan hal itu sebagaimana hasil rapat penetapan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar periode II Mei 2021 untuk umur 10 - 20 tahun Rp2.438,00 per kilogram.
"Kami menyambut baik kenaikan harga TBS sawit tersebut. Kenaikan harga tentu menjadi harapan petani,"ujar Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR (Aspekpir) Kalbar Ys Marjitan di Pontianak, Kamis.
Menurut dia, ada beberapa faktor yang menyebabkan harga sawit terus mengalami kenaikan.
"Ini disebabkan di seluruh Indonesia yang provinsi ada kebun sawit sudah memasuki masa peremajaan dengan sendirinya pasokan tersebut berkurang dan permintaan tersebut tidak berkurang. Dengan sendirinya harga cenderung naik," ungkapnya.
Dia berharap harga TBS bisa bertahan hingga para petani yang mengikuti program peremajaan sawit rakyat (PSR) berproduksi. Selain itu, petani yang sedang dalam proses PSR tidak terpengaruh dengan harga tetapi makin semangat untuk mengganti kebun tua menjadi kebun muda.
Di samping itu, tambahnya, program biodisel juga memicu bergeraknya kebutuhan CPO. Kebutuhan akan energi biodiesel berbahan CPO membuat permintaan minyak nabati ini juga mengalami kenaikan.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kalbar, Indra Rustandi mengatakan saat ini petani sawit Kalbar tengah diganjar harga yang tinggi. Dia menyebut, petani sangat senang dengan konsistennya kenaikan harga sawit beberapa bulan belakangan.
“Pada dasarnya petani sangat berbahagia dengan kenaikan TBS ini,” kata dia.
Pihaknya terus memantau pergerakan harga TBS dan minyak sawit.
"Bersyukur sampai sejauh ini, baik TBS maupun minyak sawit kerap mencatat rekor harga tertinggi dan petani mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan tingginya harga tersebut,"katanya.
Kenaikan harga TBS sawit periode II Mei 2021 selaras dengan kenaikan harga CPO dan Kernel/PK. Harga CPO pada periode tersebut Rp11.011,33 per kiligrogram, dan Harga Karnel/PK Rp6.862,17 per kilogram.
Pada periode sebelumnya, periode I Mei 2021, harga TBS sawit di Kalbar untuk umur 10-20 tahun RpRp2.348,69 per kilogram, CPO, dan Rp10.530, 45 per kilogram dan karnel Rp6.937,54 per kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Kami menyambut baik kenaikan harga TBS sawit tersebut. Kenaikan harga tentu menjadi harapan petani,"ujar Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR (Aspekpir) Kalbar Ys Marjitan di Pontianak, Kamis.
Menurut dia, ada beberapa faktor yang menyebabkan harga sawit terus mengalami kenaikan.
"Ini disebabkan di seluruh Indonesia yang provinsi ada kebun sawit sudah memasuki masa peremajaan dengan sendirinya pasokan tersebut berkurang dan permintaan tersebut tidak berkurang. Dengan sendirinya harga cenderung naik," ungkapnya.
Dia berharap harga TBS bisa bertahan hingga para petani yang mengikuti program peremajaan sawit rakyat (PSR) berproduksi. Selain itu, petani yang sedang dalam proses PSR tidak terpengaruh dengan harga tetapi makin semangat untuk mengganti kebun tua menjadi kebun muda.
Di samping itu, tambahnya, program biodisel juga memicu bergeraknya kebutuhan CPO. Kebutuhan akan energi biodiesel berbahan CPO membuat permintaan minyak nabati ini juga mengalami kenaikan.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kalbar, Indra Rustandi mengatakan saat ini petani sawit Kalbar tengah diganjar harga yang tinggi. Dia menyebut, petani sangat senang dengan konsistennya kenaikan harga sawit beberapa bulan belakangan.
“Pada dasarnya petani sangat berbahagia dengan kenaikan TBS ini,” kata dia.
Pihaknya terus memantau pergerakan harga TBS dan minyak sawit.
"Bersyukur sampai sejauh ini, baik TBS maupun minyak sawit kerap mencatat rekor harga tertinggi dan petani mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan tingginya harga tersebut,"katanya.
Kenaikan harga TBS sawit periode II Mei 2021 selaras dengan kenaikan harga CPO dan Kernel/PK. Harga CPO pada periode tersebut Rp11.011,33 per kiligrogram, dan Harga Karnel/PK Rp6.862,17 per kilogram.
Pada periode sebelumnya, periode I Mei 2021, harga TBS sawit di Kalbar untuk umur 10-20 tahun RpRp2.348,69 per kilogram, CPO, dan Rp10.530, 45 per kilogram dan karnel Rp6.937,54 per kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021